AC Central Bagi Kesehatan Karyawan Pada Masa Pandemi
Seperti yang kita tahu, Penyejuk udara, atau AC (air conditioner) adalah mesin yang dirancang untuk menstabilkan suhu udara dan kelembapan suatu area (yang digunakan untuk pendinginan maupun pemanasan tergantung pada sifat udara pada waktu tertentu).
Sudah lama AC Central digunakan oleh banyak perusahaan untuk membuat suhu ruangan di perusahaan tetap dingin dan sejuk, AC ini menggantikan peran kipas angin yang sudah ada sebelumnya. Hal ini dikarenakan AC bisa digunakan untuk ruangan yang lebih luas, hembusan udaranya lebih lembut, tidak menghasilkan debu yang berterbangan, dan awet untuk waktu yang cukup lama.
Namun seiring dengan berlalunya waktu. Standar suhu AC yang disarankan adalah pada 22-25°C.
Kemudian masuk di awal tahun 2020 dunia dihebohkan Masa Pandemi dengan kemunculan virus varian baru yaitu, Corona atau Covid-19 yang membuat banyak dan hampir seluruh kegiatan di semua sektor harus dihentikan dan beralih kepada sistem Work From Home.
Seiring berjalannya waktu dan dengan semakin banyak kasus sembuh dan negatif dari virus, pelan-pelan banyak perusahaan yang mulai mengaktifkan kembali kegaitan operasional karyawan dengan bisa secara langsung bekerja di kantor dengan jumlah yang terbatas.
Mendekati akhir tahun 2020, kembali diberitakan bahwa penyebaran dari virus Corona ini dapat menyebar dengan cepat melalui droplet dan airborne atau udara. Sehingga perusahaan mulai mencari alternatif agar bagaimana AC masih tetap dapat digunakan di dalam ruangan tanpa karyawan perlu merasa takut dan was-was dengan virus yang masih ada Selama Masa Pandemi.
Salah satu caranya adalah dengan membuat sirkulasi udara berjalan, yaitu membuka jendela-jendela yang ada agar udara bisa bergantian masuk ke dalam dan ke luar ruangan. Tetapi hal ini juga menimbulkan kontra dari berbagai pihak, salah satunya adalah rungan yang semakin lama terasa semakin panas, jadi AC yang hidup dirasa tidak bekerja dengan baik karena suhu yang berbeda dari luar dan dalam. Kemudian debu yang masuk karena berpindah ke dalam ruangan.
Kemudian masuk di awal tahun 2020 dunia dihebohkan dengan kemunculan virus varian baru yaitu, Corona atau Covid-19 yang membuat banyak dan hampir seluruh kegiatan di semua sektor harus dihentikan dan beralih kepada sistem Work From Home.
Seiring berjalannya waktu dan dengan semakin banyak kasus sembuh dan negatif dari virus, pelan-pelan banyak perusahaan yang mulai mengaktifkan kembali kegaitan operasional karyawan dengan bisa secara langsung bekerja di kantor dengan jumlah yang terbatas.
Mendekati akhir tahun 2020, kembali diberitakan bahwa penyebaran dari virus Corona ini dapat menyebar dengan cepat melalui droplet dan airborne atau udara. Sehingga perusahaan mulai mencari alternatif agar bagaimana AC Central masih tetap dapat digunakan di dalam ruangan tanpa karyawan perlu merasa takut dan was-was dengan virus yang masih ada.
Info Penting : jika anda memiliki kebutuhan ruangan pendingin silahkan klik cold room
Salah satu caranya adalah dengan membuat sirkulasi udara berjalan, yaitu membuka jendela-jendela yang ada agar udara bisa bergantian masuk ke dalam dan ke luar ruangan. Tetapi hal ini juga menimbulkan kontra dari berbagai pihak, salah satunya adalah rungan yang semakin lama terasa semakin panas, jadi AC yang hidup dirasa tidak bekerja dengan baik karena suhu yang berbeda dari luar dan dalam. Kemudian debu yang masuk karena berpindah ke dalam ruangan.
Sistem pemanas, ventilasi, dan pendingin udara (HVAC) digunakan untuk menjaga suhu dan kelembapan udara dalam ruangan pada tingkat yang sehat dan nyaman. Sistem yang terawat dan dioperasikan dengan baik dapat mengurangi penyebaran COVID-19 di dalam ruangan dengan cara meningkatkan laju pergantian udara, mengurangi udara resirkulasi, dan meningkatkan penggunaan udara luar.
Mode resirkulasi (yang mensirkulasi ulang udara) sebaiknya tidak digunakan. Sistem HVAC harus diperiksa, dipelihara, dan dibersihkan secara teratur. Penggunaan AC yang mekanismenya tidak menggunakan/ memasukkan udara luar (AC split wall, AC floor standing) harus diupayakan terjadi pertukaran dengan udara luar untuk mengurangi sirkulasi ulang udara di dalam ruangan, misalnya dengan membuka jendela.
Baca Juga Artikel Kami Yang Lain https://kontraktorhvac.com/manfaat-exhaust-fan-pada-laboratorium-kimia