Kontraktor AC Jakarta. Rutinitas kantor yang familiar dilakukan oleh kebanyakan kita adalah checking email, wahatsapp, follow up dan hal administrasi lainnya. Sedangkan untuk hal-hal teknis, biasanya maintenance AC, system informasi dan lainnya. Ngomongin soal AC, pernah ngga kepikiran untuk mengganti filter udara nya? Atau ngebayangin kira-kira apa yang terjadi kalo kita ngga ganti Filter AC? Apa yang akan terjadi jika kita tidak mengganti filter AC?
Jika pernah, berarti kita sudah memikirkan kualitas udara dalam ruangan kita. Jika tidak, artikel ini dibuat untuk menyadarkan kita akan pentingnya kualitas udara dalam ruangan hehe. Bayangin aja, ibaratnya, filter AC itu adalah lantai yang berdebu dan kotor, lalu dibiarkan begitu saja.
Kotoran dan debu menumpuk dan akan menimbulkan kekotoran pada permukaan lantai lainnya. Kalau area lainnya ikut kotor, viola, kakacauan lainnya pun mengintai kita. Mulai dari ketidaknyamanan hingga ketidakbetahan dalam ruangan tersebut
Mengapa Anda tidak mengganti filter AC Anda?
Selama ini, filter kurang menjadi prioritas karena kesalahpahaman tentang apa sebenarnya fungsi filter tersebut. Filter HVAC standar tidak dimaksudkan untuk memurnikan udara yang Anda hirup. Filter memang menangkap beberapa debu yang tersedot ke dalam saluran. Tapi kebanyakan, filter tidak cukup baik untuk menangkap serbuk sari, bulu, partikulat, dan alergen lainnya yang berukuran 0.5-5 micron.
Tugas utama filter HVAC standar adalah melindungi unit AC itu sendiri dari hal-hal berbahaya di udara. Setelah mengganti filter AC, akan lebih mudah bagi si AC untuk membuat kita tetap dingin.
Selain filter HVAC standart, ada juga filter dengan efisiensi lebih tinggi yang dirancang untuk menghilangkan alergen, bakteri, jamur, dan bahkan virus hingga yang berukuran 0.5 micron. Untuk penjelasan tentang penggunaan filter yang satu ini, selengkapnya bisa kita baca di (link hepa filter)
Jika kita telah beralih ke heap filter sebagai bagian dari strategi mitigasi COVID atau hanya untuk mengurangi gejala alergi, penting untuk mengetahui bahwa filter ini perlu diganti lebih sering daripada filter HVAC standart. Ini dikarenakan filter ini menangkap lebih banyak partikel, jadi hepa filter akan tersumbat lebih cepat. Jika tidak segera diganti, maka hal berikut ini bisa saja terjadi di system HVAC kita.
1. Penumpukan kipas blower dan saluran kerja
Filter tidak dirancang untuk menyaring udara selamanya. Pada akhirnya, filter bisa penuh dengan debu dan kotoran yang tertangkap. Oleh karenanya, kita harus melakukan maintenance untuk filter berupa menggganti atau membersihkannya secara berkala. Mau dibersihkan atau diganti, itu semua bergantung pada system kita.
Untuk filter kertas sekali pakai, dengan frame karton dan layar kertas, filter yang lebih kokoh dapat digunakan kembali. Biasanya dengan frame logam, dan dapat dibersihkan sesuai petunjuk yang tertera pada filter.
Jika tidak mengganti filter yang seharusnya diganti, filter tersebut tidak lagi dapat menyaring udara dengan baik dan akhirnya debu dan kontaminan masuk ke AC. Debu tersebut akan stuck pada bagian yang bergerak dari AC seperti fan dan katup.
Akibatnya, aliran udara dibatasi sehingga menimbulkan ketegangan pada sistem. Sistem HVAC akan menarik lebih banyak energy untuk mengatasi hambatan tersebut. Kalau begini, masih mau membiarkan filter dalam keadaan ti. dak baik tetap ada di system HVAC kita? Silakan saja kalua menginginkan HVAC nya cepat rusak hihi
2. Kontaminasi kelembaban dan jamur
Efek selanjutnya jika tidak mengganti filter adalah kontaminan lain yang kotor akan masuk ke sistem. Satu-satunya jenis filter yang menangkap alergen dan spora adalah HEPA, atau filter udara partikulat energi tinggi.
Filter ini terbuat dari jaring yang jauh lebih halus daripada filter standar. Sehingga dapat menyaring partikel kecil seperti alergen, serbuk sari, bulu, dan spora jamur. Hepa filter dikategorikan berdasarkan peringkat MERV 1 sampai 20. Semakin tinggi peringkat, semakin efektif menangkap partikel kecil. HEPA Filter dapat memberi kita kualitas udara dalam ruangan yang lebih baik.
Namun, meski Hepa fiter dapat memberi kita kualitas udara yang lebih baik, tidak semua sistem dapat mengakomodasi penggunaan Hepa filter ini, terutama filter dengan MERV 13 yang direkomendasikan karena COVID. Oleh karenanya, selalu konsultasikan dengan ahlinya.
Ingin Tahu Informasi Lengkap HEPA FILTER?
Silahkan klik Tombol " Selengkapnya" , Baca dengan tuntas, dan konsultasikan kepada tim Ahli Kami di sana
Jika kita menggunakan hepa filter namun tidak sering menggantinya, kelembapan yang menumpuk dapat menyebabkan jamur menumpuk di saluran, hingga menyebabkan perkembangan jamur yang serius.
Mengapa hal ini bisa terjadi? Ya jelas, udara di AC disaring melalui sistem lima hingga tujuh kali sehari. Disitu banyak terjadi sirkulasi, membawa apa pun yang ada di dalam AC. Mulai serbuk sari, jamur, dan kuman akan cepat menyebar ke seluruh bangunan. Semua hal itu bisa membuat orang sakit.
3. Keausan
Hal lain yang bisa saja terjadi jika kita mengabaikan filter adalah system yang tidak maksimal dalam bekerja. Filter itu sendiri bukanlah satu-satunya hal yang akan berhenti berfungsi sebagaimana mestinya. Debu di saluran akan menurunkan bagian yang bergerak, membuatnya bekerja lebih lambat dan menarik lebih banyak energy.
Tentu ini akan merusak mekanisme system HVAC lebih cepat daripada penggunaan normal. Umur rata-rata unit HVAC adalah lima belas hingga dua puluh tahun. Tanpa mengganti filter secara teratur, usia pakai bisa menurun hingga sepuluh tahun
Kalau sudah begini, kita tidak hanya mengganti bagian AC yang rusak. Namun megganti keseluruhan dan itu bisa menghabiskan banyak biaya.
Sampai disini, ada yang sudah mulai berencana mengganti filter? Jika ada, berikut adalah beberapa informasi yang perlu diketahui tentang prosesnya.
Cara mengganti filter AC dalam 3 langkah
List of Steps
1. MENEMUKAN
Di beberapa sistem AC, filter berada di saluran udara return. Atau bisa juga ditemukan di dalam atau di dekat sistem blower. Akses ke filter akan terbuka, atau akan ditutup oleh panel logam berlabel "filter". Panel logam dapat dipasang dengan kait atau sekrup.
2. PILIH
Setelah menemukannya filter yang akan diganti, selanjutnya kita harus memilih pengganti yang tepat untuk filter tersebut. Untuk memilih filter ukuran yang tepat untuk unit, periksa di sisi layar yang sudah terpasang. Ukuran biasanya dicetak di samping. Jika mengganti filter lama atau sekali pakai, kita juga harus mempertimbangkan untuk membeli filter HEPA untuk menangkap kontaminan.
Namun jika belum pernah mengganti filter, cara termudah adalah meminta teknisi HVAC melakukannya untuk pertama kali. Para teknisi tersebut dapat menunjukkan di mana letak filter, cara mengaksesnya, dan apa yang perlu dilakukan untuk membersihkan atau menggantinya.
3. GANTI
Jika memutuskan untuk mengganti filter sendiri, kita perlu mengetahui cara melakukannya dengan aman. Pertama, selalu matikan daya sebelum melakukan treatment apada AC. Hal ini tidak hanya membuat kita tetap aman saat mengerjakannya, tetapi juga mencegah debu tersedot ke dalam unit saat filter dimatikan.
Selanjutnya, kita perlu membuka panel kemudian menggeser keluar filter lama. Pegang filter ke arah cahaya untuk memastikan keadaan akhir pada filter. Filter karton sekali pakai harusnya dibuang dan diganti. Filter yang dapat digunakan kembali harus dibersihkan sesuai dengan petunjuk. Atau bisa juga dengan bantuan teknisi HVAC andalan kita.
Selanjutnya, cari panah pada filter baru. Saat melakukan proses ini, kita harus mengarah jauh dari saluran udara kembali lagi saat filter baru akan dimasukkan. Setelah memastikan filter baru dalam posisi benar, filter dapat ditempatkan kembali pada slotnya. Amankan panel logam dan tugas kita telah selesai. Langkah penting untuk menjaga unit AC agar tetap andal dan efisien sudah kita lakukan.
Jadi, sudahkah Anda mengecek filter AC Anda?