PROJECT LIST HOSPITAL

Pentingnya sistem HVAC di rumah sakit

Sistem HVAC memainkan peran yang sangat penting di rumah sakit , tidak hanya dengan menjaga kondisi iklim yang nyaman dari kontrol suhu dan kelembaban, tetapi juga dengan menjaga lingkungan yang bersih dan bebas kuman untuk berkontribusi pada kesejahteraan pasien dan untuk mencegah penyebaran penyakit. penyakit. Faktor-faktor penentu ini berarti bahwa desain sistem pengkondisian udara untuk sektor rumah sakit harus mempertimbangkan serangkaian karakteristik yang, meskipun penting di sektor lain, harus mendapat perhatian khusus di sektor ini.

Ada standar dan kode aplikasi berbeda yang spesifik untuk desain, konstruksi, dan pemeliharaan instalasi AC di rumah sakit, yang paling relevan di Spanyol adalah UNE-100713: 2005, Instalasi AC di Rumah Sakit, UNE-EN ISO 14644, Kamar Bersih dan Tempat Terkendali, dan di tingkat internasional Manual Desain HVAC untuk Rumah Sakit dan Klinik yang diterbitkan oleh ASHRAE (American Society of Heating, Refrigeration and Air Conditioning Engineers), atau Buku Pegangan Sistem Mekanik untuk Fasilitas Perawatan Kesehatan yang diterbitkan oleh ASHE (American Society for Hospitals Insinyur).

Lebih dari sekedar kenyamanan bagi pasien dan karyawan

Fasilitas kesehatan AC memainkan peran yang jauh lebih penting daripada sekadar memberikan kenyamanan bagi pasien dan karyawan. Peralatan medis di rumah sakit dan fasilitas kesehatan sensitif terhadap suhu dan tingkat kelembaban dan membutuhkan kontrol udara yang sempurna untuk berfungsi secara akurat. Tetapi juga, kebutuhan memiliki ruangan dengan penggunaan yang sangat berbeda di rumah sakit, menambah kompleksitas tambahan pada desain sistem ini.

Penting untuk mengatur dengan sangat jelas berbagai ruang dan penggunaannya. Di sebuah rumah sakit, perlu disediakan ruangan tempat pasien dengan berbagai patologi akan dirawat dan diistirahatkan, di antaranya satu kelompok akan terpapar penyakit menular-menular yang memerlukan tingkat isolasi tertentu, serta ruangan untuk pasien depresi. atau sistem kekebalan yang lemah (seperti ruang perawatan intensif, atau ruang neonatal, ruang operasi), di mana perlu untuk mencegah kedatangan patogen yang berlimpah di rumah sakit. Oleh karena itu, rumah sakit adalah tempat di mana konsentrasi patogen terakumulasi jauh lebih tinggi daripada rata-rata bangunan, dan sebagian besar agen ini bergerak dalam arus udara, membuat peralatan AC sangat sensitif untuk mengumpulkan patogen dalam jumlah besar dan bahkan berfungsi sebagai area untuk budidaya mereka, dengan konsekuensi risiko terhadap kesehatan pengguna. Semua ini harus dihindari dengan desain fasilitas yang benar, sehingga pasien, pekerja rumah sakit dan pengunjung terlindungi dari paparan patogen ini.

Untuk alasan ini, selain menyediakan kontrol suhu dalam sistem pendingin udara melalui panas dan dingin, dan kontrol kelembaban, dalam sistem ini, zonasi di area tekanan berlebih dan depresi sangat penting, dan oleh karena itu koherensi saat merancang zonasi setiap area yang akan ber-AC, serta merancang dengan elemen yang mempertahankan tingkat kedap air yang benar, tetapi pada saat yang sama dapat diakses dan dibangun dengan bahan yang bersih, sehingga dapat dengan mudah diturunkan dan dibersihkan secara teratur. Juga sangat penting untuk merancang dengan tingkat pasokan udara eksternal yang memadai, seringkali jauh lebih tinggi daripada jenis instalasi lainnya, serta tingkat filtrasi yang lebih lengkap, yang memungkinkan retensi maksimum partikel mikro di mana bakteri, jamur dan virus penyebab penyakit menetap.

Pertimbangan terpenting dalam desain sistem jenis ini adalah sebagai berikut:

• Filtrasi, mengklasifikasikan tempat dan menggunakan filter HEPA di tempat yang paling terbuka. Kombinasi dengan sistem biosida (lampu ultraviolet, dll.) tetapi tidak pernah mengganti yang terakhir dengan yang pertama

• Sistem ventilasi dengan pasokan udara luar yang signifikan. Studi yang tepat tentang lokasi pasokan udara eksternal dan asupan pengeluaran udara ke luar, untuk menghindari kontaminasi di luar gedung

• Studi tempat yang harus di overpressure dan under pressure sesuai penggunaan, dan kontrol arah aliran udara sesuai spesifikasi. Sertakan kontrol bau baik dalam penyaringan dan dalam mempelajari arah aliran udara

• Pemantauan tekanan kerja untuk mendeteksi ketika terjadi kegagalan dan untuk memeriksa efektivitas kebijakan layanan pemeliharaan

• Studi tingkat suara, pemasangan peredam akustik

• Studi aliran udara dan kecepatan udara di ruang kritis, dengan mempertimbangkan posisi pasien, desain kisi-kisi. Direkomendasikan dalam beberapa kasus untuk menggunakan sistem dinding panas/dingin untuk meminimalkan angin

• Spesifikasi unit penanganan udara sesuai dengan persyaratan kesehatan, termasuk elemen pemulihan energi

• Desain dan konstruksi jaringan saluran untuk memudahkan pembongkaran dan pembersihan

• Pertimbangan kehilangan tekanan elemen pengendalian kebakaran, seperti peredam pemutus dan firewall jika ada, dalam perhitungan distribusi udara

UTAS dan Penangan

AHU (unit penanganan udara) yang digunakan pada sistem pendingin udara untuk puskesmas dan rumah sakit membutuhkan konstruksi dan karakteristik kualitas yang lebih tinggi daripada jenis instalasi lainnya. Umumnya unit ini diklasifikasikan di Eropa menurut peraturan UNE EN 1886, di mana persyaratan ketahanan mekanis, kedap air, transmisi termal, faktor jembatan termal, dan kebocoran bypass filter ditentukan. Kami tidak akan membahas definisi aspek-aspek ini karena bersifat umum untuk instalasi apa pun. Namun, dalam kasus khusus unit rumah sakit, perlu juga memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam UNE 100713.

Sesuai dengan standar ini, unit harus memiliki hasil akhir yang higienis, yang menghambat perkembangbiakan mikroorganisme, berkontribusi pada pengendalian kualitas udara, serta memfasilitasi kebersihan. Diperlukan penyelesaian interior yang seragam, tanpa celah atau lipatan yang dapat menyebabkan pengendapan kondensat air di dalamnya. Dengan cara ini, semua permukaan interior harus dilapisi dengan cat epoksi atau poliester, atau terbuat dari baja tahan karat, benar-benar halus, dan harus dibangun agar elemen yang berbeda (filter, peredam, baterai penukar panas) dapat dilepas secara terpisah untuk pembersihan total, dapat diakses oleh semua interior. Baki kondensat harus dilepas, terbuat dari stainless steel, ditutup dengan insulasi yang cukup agar tidak menghasilkan kondensat tambahan dan dengan kemiringan agar air kondensat mudah dikeluarkan. Semua panel harus memiliki jendela inspeksi, dengan pencahayaan sehingga situasi di dalam unit dapat diperiksa dari luar, dan sistem deteksi tekanan diferensial untuk memeriksa bahwa kotoran tidak menumpuk, menyebabkan penurunan tekanan yang meningkat. Panel harus sandwich, benar-benar kedap air dan sepenuhnya dicat dengan insulasi tahan api M0. Mereka harus dapat sepenuhnya dihapus dari struktur untuk memungkinkan akses total ke interior.

Kumparan penukar panas, yang harus dibuat dalam posisi tegak independen sehingga dapat dilepas sepenuhnya untuk dibersihkan, tidak boleh memiliki lebih dari empat baris atau rentang tabung, dengan jarak sirip minimum 3,2 mm (setara dengan 8 sirip fpi per inci). ), dengan ketebalan sirip tidak kurang dari 0,12 mm, sehingga cukup kaku untuk rusak selama pembersihan. Kecepatan aliran tidak boleh melebihi 2 m/s (4000 kaki per menit) [1] dan mereka harus cukup jauh dari elemen lain untuk menghindari akumulasi kotoran di antara mereka.

Filter harus dua atau tiga tahap, tergantung pada jenis ruangan yang dimaksudkan untuk unit, mudah diakses juga untuk pemeliharaan dan pembersihan, tahan terhadap kelembaban dan cukup kaku untuk menghindari by-pass. Disarankan untuk menempatkan tahap penyaringan sebelum baterai dan yang lain setelahnya, serta selalu menempatkan tahap penyaringan di belakang setiap campuran, untuk mencegah udara yang tidak disaring tertiup ke dalam ruangan.

Kipas harus plug-fan, dengan kopling langsung. Kopling dengan sabuk dan puli harus selalu dihindari karena melepaskan partikel. Kipas juga harus dipasang pada struktur, dengan sumbat anti-getaran dan dengan sambungan fleksibel ke lembaran logam untuk mengurangi getaran dan kebisingan. Mereka harus berdimensi dengan koefisien keamanan tertentu untuk dapat dan dengan sistem kecepatan variabel untuk memastikan aliran penggerak yang konstan, disesuaikan dengan kontaminasi filter. Penting untuk mengontrol aliran ini karena pengawasannya akan memungkinkan kita untuk menyesuaikan kebijakan pemeliharaan unit.

Terakhir, tingkat filtrasi dan ventilasi yang tinggi berarti bahwa aspek pemulihan energi juga harus dipertimbangkan dengan sangat hati-hati.

Unit yang menggabungkan pemulihan panas harus memiliki, selain efisiensi minimum yang disyaratkan oleh standar, dalam arti menghindari pertukaran aliran udara, sehingga tergantung pada negara atau wilayah, hanya recuperator jenis pipa panas atau kumparan ganda yang diterima. sebagai satu-satunya sistem yang menghindari penyeberangan aliran udara, dan di negara atau wilayah lain penggunaan penukar pemulihan pelat aliran silang juga diperbolehkan selama laju transmisi gas diverifikasi kurang dari 1 per seribu.

Penyaringan

Filtrasi sebagai dasar untuk menjaga kontrol kualitas udara pada standar yang sesuai adalah salah satu aspek mendasar yang harus diperhatikan dalam jenis instalasi ini. Secara umum, menurut sebagian besar peraturan (misalnya standar Spanyol UNE 100713), perbedaan harus dibuat antara dua jenis bangunan, bangunan kelas I dengan persyaratan aseptik yang sangat tinggi, yang memerlukan minimal tiga tingkat penyaringan, dan bangunan kelas II, dengan persyaratan biasa, yang membutuhkan dua tingkat penyaringan. Di tempat kelas I, penggabungan tiga tingkat filtrasi memenuhi tujuan untuk mencapai retensi partikel maksimum dalam filter, tingkat terakhir adalah filter jenis HEPA (High Efficiency Particulate Air) dengan tingkat filtrasi minimum H13 (99,5%) atau H14 (99,95%) tergantung jenis kamar operasi. Rekomendasi standar adalah memasang F5 + F9 + H13/H14 untuk jenis bangunan ini, menempatkan filter HEPA di impuls jika memungkinkan, atau sedekat mungkin dengan impuls. Di tempat kelas II, rekomendasinya adalah memasang filter F5 + F9.

Di kamar atau ruang operasi, orang sakit memiliki sistem kekebalan yang paling lemah, membuat tubuh Anda rentan terhadap bakteri, virus, dan infeksi udara lainnya. Sistem HVAC yang menggunakan filtrasi HEPA dapat menangkap partikel infeksius, mengontrol bakteri, dan mencegah penyebaran penyakit melalui udara ke pasien Anda yang paling sensitif. Namun, tanpa pemantauan dan pemeliharaan berkelanjutan, termasuk penggantian filter dan pembersihan penukar panas, kantong infeksi dapat terjadi. Untuk alasan ini, persyaratan untuk menjaga instalasi dalam kondisi sempurna dan memperpanjang umur elemen-elemen ini juga harus diperhitungkan. Sistem presisi seperti itu juga membutuhkan perawatan yang memadai dan berkelanjutan. Menjaga filter tetap bersih dan dalam kondisi baik, memverifikasi kedap air dari waktu ke waktu,

Filter HEPA adalah elemen yang sangat penting dari sistem, sehingga menjaganya tetap dipantau dengan memantau penyadapan tekanan sebelum dan sesudah elemen filter diperlukan untuk memastikan pengoperasian yang tepat setiap saat. Mendeteksi ketika mereka tidak lagi dalam kondisi operasi yang direkomendasikan oleh pabrikan dan harus diganti sangat penting untuk menghindari pengambilan risiko yang tidak perlu. Namun, filter HEPA adalah elemen yang mahal, jadi menjaganya dengan benar dan memperpanjang umurnya secara maksimal sangatlah penting. Studi menunjukkan bahwa pra-filter efisiensi rendah sebelum filter HEPA memperpanjang umur filter hingga 25%, sedangkan penyisipan elemen efisiensi menengah seperti F8 atau F9 dapat memperpanjang usia filter HEPA hingga hingga 900% [1]. Dengan menggunakan konsep ini, yang disebut filtrasi progresif, filter HEPA dapat bekerja dalam kondisi optimal selama beberapa tahun.

Ventilasi

Ventilasi adalah elemen fundamental lain yang perlu dipertimbangkan dalam desain instalasi pendingin udara di rumah sakit, terutama dalam desain ruang operasi [11], baik dari sudut pandang kontrol kualitas udara dan dari sudut pandang energi, karena ventilasi merupakan satu biaya energi terbesar dalam sistem jenis ini. Perlu dicatat bahwa ruang operasi umumnya memiliki suhu titik setel yang jauh lebih rendah daripada kamar lain, sehingga biaya energi untuk ventilasi dalam kondisi luar ruangan tertentu sangat tinggi.

Dari sudut pandang pencegahan terhadap infeksi di kamar operasi, dan tergantung pada jenis kamar operasi, jenis ventilasi yang direkomendasikan, searah atau turbulen, jumlah minimum pembaruan per jam, antara 20 dan 35 tergantung pada jenis operasi. ruangan, dan kemungkinan atau tidak sirkulasi udara. Rekomendasi ini termasuk dalam standar UNE-EN ISO 14644. 3] Klasifikasi kamar operasi adalah tipe A, kamar operasi berteknologi tinggi, untuk operasi kompleks seperti kardiovaskular, transplantasi organ, dll. Kamar operasi konvensional, tipe B, untuk operasi konvensional dan darurat, dan tipe C, untuk operasi rawat jalan dan persalinan . Di kamar operasi tipe A, sistem ventilasi aliran searah direkomendasikan, dan sirkulasi udara diperbolehkan. Udara harus dari ruang operasi yang sama dan harus diperlakukan sama dengan udara luar, dengan minimal 35 pembaruan per jam. Di kamar operasi Kelas B dan C, ventilasi turbulen diperbolehkan, dan 20 pembaruan per jam untuk Kelas B dan 15 untuk Kelas C. Dalam kedua kasus, itu harus 100% udara luar.

Untuk melengkapi pertimbangan di atas, standar UNE 100713 menunjukkan bahwa meskipun kualitas udara yang baik diperoleh dengan tiga tahap penyaringan, aliran udara eksternal minimum 1200 mc/jam harus ditingkatkan untuk mempertahankan konsentrasi gas anestesi dan desinfektan dalam batas yang dapat diterima. tingkat lingkungan kurang dari 0,4 ppm. 2] Perlu juga dicatat bahwa di ruang operasi dengan persyaratan tinggi dalam hal kuman, minimal 2400 mc/jam harus digunakan bila kamar dilengkapi dengan sistem difusi udara campuran, dengan minimal 20 pembaruan per jam. Pertimbangan ini menarik khususnya ketika sistem unit penanganan udara dirancang untuk ruang semacam ini.

Sistem HVAC untuk rumah sakit – apa yang biasanya dibutuhkan

Sistem HVAC untuk rumah sakit memerlukan pendekatan yang berbeda dari aplikasi lain. Saat merancang sistem HVAC untuk fasilitas medis, konsultan biasanya harus mempertimbangkan serangkaian aspek, karena fasilitas ini perlu memastikan kesejahteraan pasien.

Kenyamanan termal adalah, tentu saja, adalah salah satunya, tetapi rumah sakit juga membutuhkan keselamatan baik untuk kesabaran dan personel yang menempati gedung, pendinginan untuk laboratorium dan peralatan seperti mesin MRI atau laser, efisiensi, karena sistem HVAC dapat mengkonsumsi energi dalam jumlah besar, dan akhirnya kehandalan.

Berikut adalah aspek terpenting yang dianalisis satu per satu:

Kenyamanan termal

Kenyamanan termal di fasilitas medis sama pentingnya dengan aplikasi lain. Faktanya, pasien yang pulih dari masalah kesehatan berhak mendapatkan kenyamanan termal terbaik. Oleh karena itu, kontrol suhu dan kelembaban sangat penting. Jadi, berapa suhu ideal untuk rumah sakit?

Rumah sakit termasuk di antara gedung-gedung yang mengalami beban variabel berlawanan yang kuat sepanjang tahun. Itu sebagian besar terjadi karena kamar bedah, di mana permintaan pendinginan atau pemanasan tidak tergantung pada musim.

Faktanya, fasilitas medis mungkin memerlukan tingkat suhu yang berbeda tergantung pada lingkungan tertentu. Ruang bedah sering kali dibuat lebih dingin untuk memastikan ahli bedah dan perawat merasa nyaman saat melakukan operasi, karena tim bedah mungkin kepanasan karena gaun, topi, sarung tangan, dan masker. Jadi, di ruang operasi seringkali ada permintaan untuk suhu yang lebih rendah, karena tim bedah mungkin terlalu panas oleh peralatan bedah. Kemudian, setelah operasi selesai, sistem HVAC perlu memulihkan panas dengan cepat dan menaikkan suhu segera setelah operasi selesai.

Alasan lain mengapa kontrol suhu yang sempurna sangat penting adalah untuk mencegah mesin khusus rusak. Ini adalah kasus mesin yang penting untuk perawatan pasien – laser dan MRI.

Kebisingan

Kenyamanan perlu dijamin tidak hanya dari segi termal. Kebisingan di fasilitas ini dapat menciptakan ketidaknyamanan bagi pasien yang membutuhkan lingkungan yang tenang untuk sembuh dan pulih. Untuk semua alasan ini, penting untuk menciptakan lingkungan di mana kebisingan dari sistem HVAC dikurangi seminimal mungkin. Jadi, untuk memastikan bahwa fasilitas medis dapat menawarkan lingkungan yang paling tenang bagi personel dan pasien, penting untuk memilih unit yang dapat memberikan tingkat kebisingan serendah mungkin.

Fasilitas kesehatan biasanya membutuhkan udara segar dalam jumlah besar untuk pertukaran udara, sehingga infeksi dapat dicegah. Oleh karena itu, kebisingan rendah dari sistem HVAC adalah pilihan umum untuk fasilitas ini. Juga, rumah sakit biasanya kekurangan bahan penyerap suara, karena kekhawatiran tentang pengendalian infeksi. Faktanya, bahan keras dan reflektif biasanya lebih disukai karena kontras dengan proliferasi organisme menular dan mudah dibersihkan. Semua itu membuat kebutuhan akan sistem HVAC kebisingan rendah semakin menarik.

Kualitas dan filtrasi udara

Kualitas udara adalah aspek lain yang sangat penting untuk dipertimbangkan untuk memiliki kendali atas kemungkinan transmisi udara di bangunan semacam ini.

Faktanya, sistem ventilasi yang dirancang dengan baik dapat menjadi alat yang hebat untuk meminimalkan kemungkinan infeksi dari virus corona baik di antara pasien maupun personel.

Kita tahu sistem kekebalan pasien biasanya lemah dan tubuh mereka rentan terhadap bakteri, virus, dan infeksi melalui udara. Sistem HVAC yang dirancang dengan baik memperkenalkan udara yang disaring dengan benar dari lingkungan eksternal dan secara bersamaan mengekstraksi udara internal, mengeluarkannya ke luar, dapat membantu mengurangi kepadatan partikel berbahaya di ruang dalam ruangan.

Pemeliharaan preventif dan keandalan

Sistem HVAC rumah sakit bisa sangat menuntut dalam hal pemeliharaan. Sistem ini bertanggung jawab untuk menjaga kualitas udara dalam ruangan yang tinggi dan menyediakan suhu yang aman bagi penghuninya. Oleh karena itu, pemeliharaan preventif sangat penting, karena waktu henti dapat menjadi masalah besar bagi pasien. Untuk alasan ini sistem pemantauan sangat mendasar. Mampu mengandalkan sistem yang menyediakan informasi dengan tingkat detail yang tinggi sangat penting bagi pemilik pabrik. Hal ini memungkinkan mereka untuk merencanakan tindakan pencegahan berdasarkan data nyata. Jadi, ini memungkinkan untuk menghindari biaya tambahan yang terkait dengan kerusakan dan waktu henti.

Selama penguncian , menjadi semakin penting bagi manajer pabrik HVAC dan teknisi servis untuk mengontrol, memantau, dan melakukan analisis diagnostik pada peralatan HVAC dari jarak jauh alih-alih menyuruh orang ke lokasi.

Sistem yang efisien

Karena sistem HVAC mengkonsumsi hampir setengah dari total energi yang digunakan di fasilitas perawatan kesehatan, penting untuk memilih solusi HVAC yang hemat energi.

Teknologi kompresor dapat memiliki peran penting dalam hal optimalisasi sistem dalam hal efisiensi energi. Dalam pengertian ini, teknologi Singles Screw Inverter atau Inverter secara umum adalah teknologi yang sangat relevan. Tetapi juga Free Cooling adalah teknologi yang perlu dipertimbangkan ketika ada kondisi iklim yang tepat.

Rumah sakit beroperasi 24 jam sehari dan berdasarkan beban kerja, mereka dapat memutuskan untuk mengandalkan Pendinginan Gratis penuh atau sebagian , yang, ketika suhu di luar ruangan cukup rendah, akan memungkinkan pendingin melewati pendinginan mekanis, menggunakan suhu udara eksternal yang rendah untuk membantu mendinginkan air . Air dingin itu, kemudian, dapat digunakan untuk proses industri atau sistem pendingin udara.

3 cara untuk mengoptimalkan kinerja HVAC rumah sakit Anda

Meningkatkan atau mengganti sistem pemanas, ventilasi, dan pendingin udara (HVAC) adalah salah satu peningkatan energi yang paling banyak diterapkan oleh eksekutif rumah sakit, 37% menurut survei Manajemen Fasilitas Kesehatan 2011. Tidak mengherankan juga karena meningkatkan sistem ini adalah metode yang terbukti benar untuk menghasilkan penghematan biaya serta mempromosikan perawatan pasien.

Rumah sakit mengkonsumsi energi dalam jumlah besar, menempati peringkat kedua sebagai bangunan komersial paling intensif energi, 2,5 kali intensitas energi dan emisi CO2 dari gedung perkantoran komersial. Sebagian besar penggunaan energi adalah melalui sistem HVAC yang melayani sejumlah besar fungsi vital, termasuk: mengatur suhu dan kelembaban bangunan, tekanan ruangan dan aliran udara, penyaringan dan pengendalian patogen dan kontaminan.

Penggantian berbagai sistem HVAC dan peralatan terkait mengurangi biaya pengoperasian sekaligus meningkatkan kenyamanan pasien dan keandalan sistem. Sistem HVAC memainkan peran terbesar dalam menjaga kualitas udara dalam ruangan yang membantu mengendalikan emisi gas dalam ruangan dan senyawa organik yang mudah menguap. Hal ini membuat lingkungan yang sehat, aman dan ramah pasien.

3 Cara Mengoptimalkan Kinerja HVAC:

1. Kurangi penggunaan HVAC di area kosong. Ketika area digunakan rendah atau tidak ditempati, kualitas udara dan suhu yang lebih rendah diperlukan, seperti di kamar operasi yang memiliki ambang suhu dan kelembaban tertentu selama operasi. Saya menyarankan menjelajahi opsi untuk penjadwalan hemat energi termasuk: kemunduran, pengaturan start-stop, dan pengaturan ulang suhu yang melengkapi kondisi luar. 

2. Pasang driver frekuensi variabel pada motor kipas. Di area yang membutuhkan ventilasi rendah, sistem volume udara variabel mengatur aliran udara karena tuntutan ruang tidak seperti sistem volume udara konstan. Menurut laporan Departemen Energi AS, ini dapat mengurangi penggunaan daya pada kipas hingga 50%.

3. Pertimbangkan untuk meningkatkan ke ventilasi perpindahan (DV). Tidak seperti sistem ventilasi overhead tradisional, DV memasok aliran udara dingin yang stabil di lantai yang, melalui aliran konvektif ke atas, membawa panas dan kontaminan menuju knalpot langit-langit. DV mengurangi pergantian udara ventilasi per jam dan pengangkatan chiller, meningkatkan efisiensi dan penghematan energi.

Rumah Sakit Komunitas Elizabethtown yang terletak di New York membuat langkah besar ketika mereka merombak sistem HVAC mereka. Setelah analisis energi yang komprehensif, keputusan dibuat untuk memasang boiler dan chiller efisiensi tinggi, menara pendingin dan komponen pendukung serta mengganti unit penanganan udara lama dan menambahkan penggerak kecepatan variabel. Penghematan yang diharapkan berdasarkan per kaki persegi adalah $ 1,41, pengurangan biaya energi 30%. 

Untuk memaksimalkan modal fasilitas yang ada, penganggaran untuk langkah-langkah peningkatan energi sangat penting untuk stabilitas masa depan rumah sakit dan kesehatan pasiennya.