PROJECT LIST Industry

10 Tren Industri HVAC yang Harus Diperhatikan

Industri HVAC terdiri dari pemanas, ventilasi, dan pendingin udara, dan HVAC digunakan di banyak bangunan dan kendaraan saat ini. Sementara banyak orang cenderung mengabaikan HVAC, HVAC sebenarnya bisa menjadi salah satu konsumen energi terbesar di sebuah fasilitas. Industri HVAC terkait erat dengan industri konstruksi dan sangat didorong oleh peraturan federal dan negara bagian. Ada beberapa tren yang sedang naik daun di industri HVAC, yaitu dorongan ke arah teknologi yang cerdas dan ramah lingkungan.

Berikut adalah tren Industri HVAC yang akan membentuk masa depan

1. Tren Cerdas

Teknologi yang lebih cerdas  adalah faktor pendorong besar di balik peningkatan yang dilakukan di industri HVAC saat ini. Industri ini mulai mengotomatiskan proses penjualan dan layanan untuk membantu memangkas biaya dan menjaga harga tetap kompetitif. Selain itu, teknologi pintar seperti aplikasi seluler memungkinkan pengelola gedung untuk mengontrol teknologi HVAC dari satu titik terpusat. Dengan teknologi pintar ini, teknologi HVAC akan dapat membuat kemajuan seperti dapat mengidentifikasi dan memberi tahu Anda saat diperlukan pemeliharaan, atau bahkan mengirimkan perintah kerja untuk pemeliharaan secara otomatis.

2. Termostat Cerdas

Tren pintar yang populer adalah termostat pintar, yang dapat mendeteksi tindakan tambahan seperti kelembaban, suhu, dan gerakan. Termostat pintar memungkinkan kontrol yang disesuaikan dan otomatis dalam jumlah yang lebih besar dan memiliki manfaat untuk dapat berintegrasi dengan sistem seperti Google Home dan Alexa. Solusi seluler juga merupakan pendorong inovasi dalam industri HVAC karena manfaatnya seperti dapat mengatur pemeliharaan preventif dan merampingkan komunikasi dengan kontraktor HVAC.

3. SAAS

Teknologi analisis data terbaru telah membantu merampingkan proses sistem HVAC dan oleh karena itu meningkatkan efisiensi sistem ini. Selain itu,   penggunaan perangkat lunak, widget, dan SEO oleh kontraktor HVAC telah membantu kontraktor terhubung dengan komunitas untuk mendapatkan pangsa pasar di tingkat lokal. Menggunakan perangkat lunak sebagai layanan memberi kontraktor tingkat kontrol dan pengetahuan yang lebih besar atas proyek mereka dan menghasilkan sistem yang lebih efisien dan akurat.

4. Preferensi Pribadi Pelanggan

Baru-baru ini, bukan hanya harapan karyawan yang memengaruhi tren HVAC. Harapan konsumen juga mempengaruhi tren pasar. Pengalaman konsumen sangat berdampak pada keputusan pembelian, 78% pelanggan telah membatalkan pembelian karena kurangnya atau pengalaman pelanggan yang buruk. 

Bisnis HVAC harus menggunakan manajemen hubungan pelanggan (CRM) untuk memastikan pengalaman yang paling nyaman dan mulus bagi konsumen. Dengan informasi preferensi konsumen, Anda memiliki keuntungan untuk menyesuaikan pekerjaan dan informasi pelanggan untuk menargetkan segmen konsumen yang sesuai. Jika Anda ingin mendapatkan posisi di industri HVAC, menggunakan CRM untuk masuk jauh ke pasar akan memberi Anda keunggulan dibandingkan pesaing.

5. DeVAP

HVAC Berkelanjutan adalah tren yang meningkat pesat di industri saat ini, dengan metode populer seperti DeVAP, solar, dan panas bumi memimpin penggunaan HVAC yang ramah lingkungan. DeVAP, kependekan dari desikan peningkatan evaporasi, mendinginkan udara menggunakan sistem pendingin evaporatif di mana air dialirkan ke media sarang lebah dan kipas ditiupkan melalui sarang lebah, menyebabkan air menguap. Zat pengering digunakan untuk menyerap kelembaban dari udara yang didinginkan untuk menciptakan udara kering dan perasaan yang mirip dengan efek pendinginan unit AC tradisional. Sistem DeVAP semakin populer karena konsumsi energinya yang lebih kecil dan refrigeran yang ramah lingkungan.

6. Surya / Panas Bumi

Metode surya HVAC telah populer selama beberapa tahun di bidang energi berkelanjutan. Menggunakan panel, unit HVAC surya dapat ditambahkan ke bangunan yang ada maupun yang baru, dan HVAC surya dapat digunakan untuk pemanasan dan pendinginan, menjadikannya pilihan yang menarik bagi banyak orang. Metode lain dari HVAC berkelanjutan adalah panas bumi HVAC, yang menggunakan pipa bawah tanah untuk mengatur suhu. Pipa-pipa diletakkan setidaknya 6 kaki di bawah tanah, pada kedalaman yang suhunya relatif konstan, dan pipa-pipa ini mengatur suhu di sekitar bangunan.

7. Refrigeran

Refrigeran telah lama menjadi tulang punggung AC karena kemampuannya menyerap panas dari lingkungan dan menurunkan suhu udara yang bersentuhan dengannya. Namun, secara tradisional menggunakan komponen berbahaya bagi lingkungan yang disebut chlorofluorocarbons (CFC), yang merusak lapisan ozon dan memperburuk efek rumah kaca. Ada dorongan dalam beberapa tahun terakhir untuk menciptakan refrigeran yang lebih ramah lingkungan, seperti R22.

8. Teknologi Hijau

Jika dirawat dengan baik, peralatan HVAC dapat bertahan 10-15 tahun, artinya sebagian besar industri HVAC adalah pemeliharaan. Dengan penerapan teknologi baru, proses perawatan dapat disederhanakan menjadi lebih efisien dan ramah lingkungan. Selain itu,  penelitian  telah menunjukkan bahwa hingga 75% dari biaya utilitas di rumah berasal dari elektronik yang dalam keadaan siaga atau mati, termasuk peralatan HVAC. Dengan insulasi yang tepat, biaya utilitas dapat diturunkan dan efisiensi HVAC dapat ditingkatkan hingga 30%. Tren lain dalam teknologi hijau adalah pembersih udara elektronik, yang 40 kali lebih efisien daripada filter standar.

9. Konstruksi

Ada hubungan langsung antara industri konstruksi dan industri HVAC. Ketika ada peningkatan konstruksi gedung baru, selalu ada peningkatan serupa pada instalasi HVAC. Tren peningkatan desain bangunan berkelanjutan juga berarti bahwa HVAC yang digunakan di gedung-gedung ini akan lebih ramah lingkungan, kemungkinan melalui sumber daya alternatif atau teknologi baru. Selain itu, arsitek bangunan mengambil langkah-langkah untuk mengurangi jejak karbon di industri konstruksi melalui penggunaan bahan yang mengatur suhu secara alami.

10. COVID-19

Sebelum pandemi global coronavirus, industri HVAC kuat di awal tahun 2020. Sayangnya, karena itu, sebagian besar ekonomi kita terhenti karena penutupan lokasi kerja. Namun, layanan esensial/darurat/perlu tetap berjalan, banyak perusahaan harus meninggalkan prosedur lama dan transisi ke normal baru . Tindakan pencegahan keselamatan yang lebih besar perlu diterapkan ke dalam proses industri HVAC karena pedoman jarak sosial. Selain itu, semakin banyak perusahaan yang beralih dari kantor ke pekerjaan jarak jauh. Dengan kerja jarak jauh, ada risiko yang lebih tinggi terhadap kejadian keamanan siber dengan karyawan di jaringan yang berbeda.