Sistem Tata Udara Pada Kapal Laut

kapal laut adalah salah satu tranportasi umum yang sering digunakan, khusus nya untuk perjalanan jarak jauh antar pulau, negara ataupun benua. Perjalanan yang ditempuh kapal laut akan memakan waktu berhari ini, maka dari itu sebuah kapal laut haruslah memiliki tingkat kenyamanan yang baik . salah satu kenyaman yang harus diperhatikan adalah kenyamanan tempatur di dalam kapal. Temperatur udara dilaut biasanya begitu tinggi dan panas oleh karena  itu sistem tata udara dikapal laut harus lah di desain sebaik mungkin agar tercapainya kenayaman para penumpang kapal. Lalu seperti apa sih sistem tata udara pada kapal laut ??

sistem tata udara pada kapal laut ada yang menggunakan DX system dan ada juga yang menggunakan Indirect system. DX sistem berarti fluida kerja (refrigeran) akan menyerap kalor udara dari ruanganan yang ingin dikondisikan secara langsung tanpa bantuan refrigeran sekunder. Prinsip kerjanya sama seperti prinsip kerja AC rumah biasa namun tipe pendinginan kondensor nya yang berbeda. AC rumah menggunakan kondensor Air cooled yang berarti kondensor akan didinginkan menggunakan udara lingkungan, sedangkan pada kapal laut tipe kondensor yang dipakai adalah sea water cooled condensor , dimana kondensor akan didinginkan oleh air laut. Sedangkan indirect system berarti refrigeran akan menyerap kalor dari refrigeran sekunder, lalu refirgeran sekunder akan meyerap kalor udara di ruangan, sistem ini lebih dikenal degan nama chiller. Refrigeran sekunder yang digunakan pada kapal laut adalah air laut, dibeberapa kasus refrigeran sekunder dapat berupa brine , kalsium klorida (cacl2), natrium klorida (Nacl) dsb tergantung pada kebutuhan titik beku refrigeran sekunder yang dibutuhkan. Sistem water cooled chiller pada industri dengan sistem water cooled chiller pada kapal laut memiliki sedikit perbedaan, water cooled chiller kapal laut tidak membutuhkan cooling tower, dan water cooled condensor kapal laut di desain menggunakan material khusus untuk mengurangi efek korosi dari air laut ( sea water cooled condenser )

Berdasarkan konstruksinya sistem tata udara pada kapal laut terbagi menjadi 3 :

  • Self contained unit
  • Split Sistem
  • Water chiller system

SELF CONTAINED UNIT

Self contained unit merupakan jenis sistem pendingin udara yang paling umum ditemukan di semua ukuran kapal dan paling ekonomis. Indoor unit dan outdoor unit menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, sama hal seperti ac window. Satu unit dapat menidnginkan satu ruangan. biasanya untuk menghemat biaya outlet supply akan dibagi untuk mendinginkan beberapa area sperti gambar diatas. Komponen utama pada self contained unit antara lain, satu set AC, return air grille, supply air grille, pompa, ducting dan digital control.

Baca juga yang lain Sistem Tata Udara AHU (Air Handing Unit)

SPLIT SYSTEM

Split system biasanya digunakan pada ruang dengan space terbatas, dan hanya memiliki sedikit penumpang. Outdoor unit dan indoor unit dipasang secara terpisah, outdoor unit akan disimpan di ruang mesin atau ruang terpencil lainnya di kapal. Sedangkan indoor unit akan dipasang diruangan yang ingin didingnkan. Satu outdoor unit dengan kapasitas besar dapat dihubungkan dengan beberapa indoor (sistem satu outdoor dengan beberapa indoor seperti ac multi split) ini akan membuat sistem tata udara tidak bising dan efisien namun secara biaya akan lebih mahal dari pada sistem split pada umunya dikarenakan biaya peralatan yang lebih tinggi. Komponen split system diantaranya Outdoor unit, indoor unit, pompa, return air grille, supply air grille, digital kontrol, electrical box.

CHILLER WATER SYSTEM

chiller water system

Chiller water system biasanya digunakan pada kapal kapal besar, dapat terdiri dari satu chiller atau bahkan beberapa chiller. Sistem tata udara menggunakan chiller water system lebih flexibel karena tidak terbatas pada ruangan yang didinginkan ataupun jarak dari chiller ke ruangan. komonen utama chiller water system diantaranya chiller, return air grille, supply air grille, pompa, air handler, digital control, ducting.

Penentuan  system tata udara kapal laut mempertimbangkan , jenis kapal, besar kapal, kegunaan kapal. Untuk menentukan kapasitas pendingin kapal diperlukannya perhitungan secara mendetail mengenai seluruh beban pendingin (cooling load) dan heatload di kapal. Perhitungan ini dapat menggunakan metode CLTD (cooling load temperature diferensial) secara manual ataupun menggunakan software.

Beberapa faktor yang perlu diperhatikan pada waktu melakuan perhitungan beban pendinginan dan penentuan perlengkapan sistem tata udara serta sistem control, antara lain :penggunaan atau fungsi ruang, jenis konstruksi bangunan, pola beban pengkondisian, kondisi dalam ruangan.

Didalam ruangan yang ingin dikondisikanterdapat  Beban sensibel dan beban laten. Beban sensibel antara lain : beban kalor melalui dinding, atap, langit-langit, lantai, peralatan listrik dll. Sedangkan beban kalor laten antara lain: penghuni (orang) dan beban kalor pada infiltrasi ruangan. Untuk perhitungan beban pendingin menggunakan metode CLTD akan dijelaskan lebih lanjut diartikel selanjutnya.

KONSULTASIKAN PROJEK ANDA KEPADA KAMI

Dengan pengalaman selama 15 tahun, kami dipercaya menyelesaikan berbagai projek tata udara  dalam hal Instalasi (Heating, Ventilating, & Air Conditioning) & Pengadaan 

Diantara nya : Rumah Sakit, Apartemen, Industri, Pemerintahan, Rumah Ibadah, Perumahan.

Isi form di bawah ini untuk  mendapatkan pelayanan terbaik dari kami

Write a Reply or Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.