Selama masa pandemic, pemerintah menganjurkan warganya untuk karantina diri selama 14 hari. Kebijakan ini diambil tentu bukan tanpa alasan. Mengacu pada informasi yang diberikan oleh Badan Kesehatan Dunia alias WHO, masa karantina sebaiknya dilakukan selama 14 hari. Rentang waktu itu merupakan lama masa inkubasi virus dalam tubuh seseorang
Namun dalam prakteknya, masa karantina diri bisa lebih dari 14 hari. Dalam masa karantina ini, banyak di antara kita melakukan banyak hal untuk menghabiskan waktu. Kegiatannya pun bermacam-macam. Mulai dari yang nyeleneh hingga paling nyeleneh. Kontraktor HVAC tidak akan memberi tahu apa aja kegiatan nyeleneh itu. Karena kalian pasti lebih tau. Yang akan dibahas kali ini adalah tips AC hemat listrik dan lebih awet.
Meski banyak diantara kita yang menggunakan AC, tapi belum banyak yang tau tips penggunaan yang benar dan konsumsi listrik juga bisa diminimalisir. Efek jangka panjangnya, AC kita jadi bisa lebih awet. Kapan lagi kan bisa take care sama AC sendiri. Apalagi selagi masih karantina gini, kenapa tidak?
Baik lah. Tips itu adalah...
1. Pengaturan Suhu Remote AC di 23 - 25 derajat Celcius
Tips AC hemat listrik yang pertama, Kebiasaan warga +62 pasang AC di 16 derajat, fan maksimum, mode di powerful. Giliran tagihan, ngedumel sendiri AC nya boros. Padahal sih boros atau tidaknya pemakaian listrik AC itu ya tergantung dari cara setting remotenya sehari - hari.
Seharusnya, kita tidak memaksa mengatur suhu remote AC di 16 derajat. Atau kalau sudah kebiasaan, ya begitu. Sudah pasti tagihan listrik AC akan membengkak. Agar tagihan listrik berkurang, pastikan pengaturan suhu ada di kisaran 23-25 derajat celcius. Sekali - kali bolehlah, kondisi rumah lagi panas banget ya toh kita nyalain 20-22 derajat, tapi ingat kalau sudah cukup sejuk, kita naikkan lagi di 23 derajat celcius ke atas biar konsumsi listriknya lebih efektif.
Sejatinya, mekanisme remote AC adalah mengirimkan sinyal kepada Indoor AC untuk memberitahukan target suhu ruangan yang ingin dicapai. Lalu ketika suhu ruangan itu tercapai, jika AC kamu tipe standard maka kompressor akan mati untuk beristirahat, menjadi mode standby sehingga penggunaan listrik pun ikut turun, namun jika AC kamu adalah tipe inverter maka kompressor akan sedikit rileks dan mengurangi beban kerjanya sehingga penggunaan listrik menjadi lebih rendah.
Nantinya, akan ada pertanda ketika AC Standard mencapai suhu yang diinginkan. Yaitu dengan adanya bunyi "tek" pada outdoor, yang artinya kompressor sedang beristirahat dan masuk ke mode standby. Beberapa menit kemudian, ketika suhu sudah naik 1-2 derajat celcius, AC akan kembali mengaktifkan kinerja kompressor. Tidak perlu khawatir untuk kondisi mati nyala seperti ini karena kompressor tipe standard sudah dibuat untuk berfungsi sedemikian rupa.
Ketika disetting suhu di 23-25 derajat celcius, AC akan mampu untuk mencapai target tersebut, namun coba bayangin jika kompressor ditargetkan untuk mencapai 16 derajat, suhu 16 derajat hampir tidak mungkin dicapai oleh AC, maka kompressor akan terus kerja memaksa diri 100% sepanjang waktu. Hal ini membuat tagihan listrik menjadi maksimum. Dan dengan kerja berat seperti ini, masa umur kompressor akan menjadi berkurang.
Lalu, jika kompressor mati kemudian menyala kembali, apakah AC malah menjadi boros? Sebagai perbandingan untuk menjawab pertanyaan tersebut, kita anggap hitungan mudahnya setiap 10 menit sekali kompressor tipe standard mati dan nyala saat suhu tercapai, berarti siklusnya kurang lebih seperti ini 10 menit mati, 10 menit istirahat, 10 menit mati, 10 menit istirahat. Maka selama 1 jam, kompressor akan bekerja 30 menit, dan beristirahat 30 menit.
Sekarang kita hitung. Setiap 10 menit penggunaan AC maka menghabiskan daya 800 Watt, dan tiap kali mengaktifkan kompressor beban listrik kembali sekitar 20%. Maka dalam 3 siklus kompressor aktif, total beban listrik adalah 800 * 20% * 3 Kali Siklus = 2.880 Watt. Kemudian bandingkan jika AC menyala full 60 menit karena kita setting suhu dalam 16 derajat celcius. Maka kita anggap 10 menit pertama juga dibutuhkan daya 20% untuk mengaktifkan kompressor pertama kali, dan 50 menit sisanya daya normal di 800 Watt. (800 * 20%) + (800 * 5) = 4.960 Watt.
Dari hitungan diatas, jika di suhu di 24 derajat maka jadi hemat cukup banyak karena kompressor tidak bekerja 100%. 2880 Watt vs 4960 Watt. Namun hitungan diatas kami sederhanakan untuk memberikan perbandingan yang mudah, dalam praktiknya tentunya banyak variabel lain yang perlu dipertimbangkan.
2. Pastikan Keadaan Ruangan Tertutup Saat Menyalakan AC
Memastikan kondisi ruangan tertutup, sirkulasi udara AC tidak terbuang ke ruangan lain, sehingga suhu udara yang disetting remote dapat tercapai dan kerja AC menjadi efisien dan efektif. Jika kondisi jendela atau pintu terbuka, maka udara dingin AC akan keluar. Sehingga pendinginan optimal tidak akan dapat tercapai. Tagihan juga bisa membengkak!
3. Menggunakan AC Jenis Inverter
Tips AC hemat listrik yang ketiga adalah menggunakan AC dengan teknologi inverter, memiliki kompressor yang memiliki fungsi motor lebih canggih dan dapat secara fleksibel menurunkan dan menambahkan beban kompressor secara otomatis mengikuti kondisi di dalam dan di luar ruangan. Jadi, ketika di malam hari, kerja kompressor ini akan sangat minimal. Sedangkan di siang hari kerja kompressor akan ada pada kondisi normal.
Kompressor dengan jenis inverter dapat menurunkan daya listrik sampai dengan 30%. Tergantung seberapa sering dan bagaimana cara kita menggunakan AC tersebut. AC jenis inverter memiliki harga unit yang lebih mahal, namun secara jangka panjang kita akan balik modal bahkan untung setelah beberapa bulan pemakaian. Tentunya, biaya tagihan listrik pun ikut turun.
4. Saat Udara Lembab, Gunakan Mode Dry Pada Remote
Ketika musim hujan, udara menjadi lembab. Maka, jangan gunakan mode Cool. Ganti lah settingan remote menjadi dry mode. Dry mode akan menstabilkan kelembapan udara di ruangan dan menjaga suhu udara diruangan tetap adem. Karena ketika udara lembab, badan kita akan merasa lebih gerah.
Saat udara sudah menjadi kering, mode dry ini akan secara otomatis berubah menjadi mode meniup angin dingin tanpa menjalankan kompressor sehingga tidak begitu membutuhkan banyak listrik untuk mendinginkan ruangan. Jadi hemat listrik, deh.
5. Tidak mematikan AC jika hanya keluar ruangan sebentar
Mengkin beberapa dari kita sempat berpikir, karena ingin mengirit tagihan listrik, AC dimatikan saat keluar ruangan meski hanya beberap saat. Kemudian menyalakan kembali AC setelah beberapa menit kemudian. Dengan cara ini, yang terjadi adalah listrik AC malah akan menjadi lebih boros. Lho Kenapa?
Karena ia butuh daya yang lebih besar untuk membuat kompressor menyala pertama kali. Dibandingkan untuk membuat AC menyala secara konsisten, daya listrik yang dibutuhkan untuk menyalakan kompressor bisa sampai 20-30% lebih besar. Baru kemudian perlahan terus turun ke batas normal. Bayangin, deh lebih berat ngedorong mobil mogok dari posisi berhenti, atau ketika posisi sudah berjalan. Ya, nyatanya, memulai segala sesuai itu lebih sulit dibandingkan meneruskan yang sudah berjalan ya, hehe.
Sebaiknya biarkan saja AC terus menyala di ruangan. Jika hanya bepergian 15-30 menit karena kondisi AC yang stabil tidak on off akan membuat tagihan listrik anda justru lebih irit.
6. Tidak terlalu sering menggunakan mode powerful
Tips AC hemat listrik selanjutnya Banyak orang yang tidak sabaran ingin segera cepat dingin menggunakan mode powerful pada remote. Mode ini membuat kompressor dan fan bekerja lebih keras dari kondisi normal dan membuat tagihan listrik anda jadi bengkak.
Sesekali boleh menggunakan mode ini jika memang anda butuh pendinginan ruangan yang lebih cepat, tapi hati - hati jika kamu menggunakan tipe AC yang mode powerfulnya tidak otomatis ada timernya. Karena jika kelupaan, maka mode powerful akan terus berjalan dan penggunaan listrik menjadi boros.
7. Menggunakan Settingan Fan Speed di mode paling rendah atau menggunakan Auto
Rata - rata AC sekarang ini menyediakan pengaturan fan speed ada yang 3 tingkat, dan ada juga yang 5 tingkat. Sebaiknya gunakan fan speed yang paling rendah atau di tengah - tengah saja, karena pengaturan fan speed yang tinggi akan membuat kerja kompressor lebih keras dan menjadi lebih boros.
Atau boleh juga nyobain mode auto, di mana fan speed akan bekerja sedikit kencang di awal, namun akan perlahan turun ketika suhu udara kembali ke mode normal. Hanya saja pastikan suhu remote yang kita pilih berkisar di 23-25 derajat. Karena jika tidak, AC tidak akan mencapai targetnya dan akan terus berada pada posisi angin yang kencang.
8. Beli AC yang memiliki sensor manusia atau sensor gerak
AC sekarang sudah dilengkapi dengan teknologi pintar yang dapat mendeteksi manusia atau gerakan tubuh. Sehingga di saat tidak banyak pergerakan dan tidak banyak orang di dalam ruangan, maka AC akan dengan otomatis mengurangi kerja kompressornya dan membuat tagihan lebih irit. Sementara di saat AC mendeteksi banyak gerakan dan manusia, AC dengan otomatis bekerja sedikit lebih keras agar udara tetap dingin.
9. Pastikan AC di Service Rutin minimal 3 bulan sekali
Indoor dan Outdoor AC perlu dicuci rutin, karena apabila tidak dilakukan maka debu dan kotoran yang menempel pada suku cadang AC akan membuat kinerja AC lebih berat sehingga kompressor menjadi lebih panas dan membutuhkan daya lebih tinggi untuk mendinginkan ruangan.
3 Bulan sekali merupakan patokan umum, bayangkan dalam 3 bulan berapa banyak debu dan kotoran yang akan menempel di filter dan bagian dalam AC. Selama itu menumpuk dan terus menumpuk. Jika tidak dibersihkan maka semakin berkurang efektivitas kinerja AC. Untuk kondisi ruangan yang lebih buruk dan banyak debu, sebaiknya dilakukan pencucian 2 bulan sekali.
Untuk kondisi AC yang 24 jam nyala seperti di kost"an atau tempat usaha, dengan lokasi outdoor yang juga saling berdekatan, maka debu dan kotoran akan menumpuk lebih cepat, biasanya perlu dilakukan servis rutin sebulan sekali.
10. Pastikan PK AC yang anda beli sesuai dengan ukuran ruangan
Jika PK terlalu kecil, maka kompressor kerja terlalu berat, sehingga listrik akan boros. Sementara jika PK terlalu besar, maka kompressornya juga terlalu besar, penggunaan yang sebaik apapun sudah pasti lebih hemat kompressor 1/2 PK dibandingkan kompressor 1 PK. Ditambah lagi daya tarik awalnya saja sudah beda.
Karantina diri memang bukan hal yang kita inginkan. Namun demi kebaikan bersama, mau tidak mau kebijakan ini harus kita ikuti. Anggap saja, Tips AC Hemat Listrik ini bagian dari usaha kita untuk mengenal diri sendiri. Lakukan hal yang kita sukai atau yang jarang kita lakukan. Bisa jadi salah satunya adalah memperhatikan kondisi AC. Dan jangan lupa, jika ada project HVAC silakan tekan tombol di bawah ini ya hehehe
KONSULTASIKAN PROJEK ANDA KEPADA KAMI
Dengan pengalaman selama 15 tahun, kami dipercaya menyelesaikan berbagai projek tata udara dalam hal Instalasi (Heating, Ventilating, & Air Conditioning) & Pengadaan
Diantara nya : Rumah Sakit, Apartemen, Industri, Pemerintahan, Rumah Ibadah, Perumahan.
Isi form di bawah ini untuk mendapatkan pelayanan terbaik dari kami