Usia Pemakaian AC - Pengalaman puasa Ramadan tahun ini agaknya sedikit berbeda. Selain karena masih dalam suasana pandemic, Ramadan kali ini juga dibarengi dengan cuaca yang silih berganti. Kadang sejuk, kadang panas. Enaknya sih kalau pas dapet yang sejuk kayak awal-awal puasa kemarin. Puasa jadi lebih khusyuk aja gitu hehe.
Tapi ya kalo lagi panas juga kita ngga bisa bolos puasa, kan. Panas ngga panas, puasa tetep harus jelas hehe. Kejelasan itu yang kita butuhkan sekarang, karena belakangan cuaca sedang panas-panasnyaa.
Cuaca panas yang belakangan melanda, bikin kita jadi ngandalin AC untuk nemenin aktivitas sehari-hari. Berharapnya sih AC ini juga bisa bantu ngademin hati kita *halah. Tapi, karena penggunannya yang intens, pernah ngga nanya gini “berapa lama masa pakai AC atau berapa lama usia pemakaian ac?”
Para ahli system Tata Udara mengatakan AC harus bertahan sekitar 15 hingga 20 tahun dalam kondisi normal. Namun, ada banyak faktor yang dapat mengurangi masa pakai tersebut, diantaranya instalasi yang buruk, kondisi pengoperasian, ukuran sistem, dan pemeliharaan yang terabaikan.
Kalo pengen tau berapa lama usia pemakaian AC untuk menentukan keputusan kapan harus dilakukan perbaikan atau penggantian, berikut tips yang bisa Kontraktor HVAC berikan.
Jika sistem yang digunakan udah memasuki 75% dari pemakaian, maka perbaikan yang sebanding dengan 1-3 biaya penggantian system bisa jadi langkah yang harus diambil.
Baca Juga : 5 Fakta Tentang Filter Udara Untuk Alergi : Sudah Tau Sejauh Mana?
Tapi, berikut ada beberapa faktor juga yang perlu dipertimbangkan saat mengevaluasi masalah efektivitas AC, diantaranya :
1. Umur
Wajar sih kalo biasanya mulai memepertimbangkan menganti ac kalo usia pemakaian ac udah tua. Meskipun para ahli spesialis HVAC mengatakan AC harus bertahan 15 hingga 20 tahun, ada beberapa faktor yang dapat mengurangi atau memperlama harapan hidup sebuah unit.
Mengabaikan servis rutin yang terabaikan, paparan cuaca yang buruk dan kotoran serta puing di luar ruangan bisa menghabiskan masa pakai sistem HVAC, dimana kesemuanya merupakan sesuatu yang harus kita waspadai ketika memprediksi berapa lama usia pemakaian AC harus bertahan.
Jika kita menghadapi perbaikan yang mahal, artinya kita harus mengukur apakah itu worth it dengan investasi, mengingat usia sistem itu sendiri. Namun jika system yang dimiliki lebih tua dan rusak karena perbaikan, kita mungkin bisa menyadari bahwa sparepart menjadi lebih sulit ditemukan dan pasti lebih mahal.
2. Kualitas sistem & instalasi
Meski ngga perlu keluar dan membeli sistem yang paling mahal yang beredar di pasaran, ada baiknya kita mengulik reputasi dan peringkat pabrikan serta model yang akan dibeli. Karena fakta lain yang tidak banyak diketahui adalah kualitas instalasi sama pentingnya dengan kualitas sparepart.
Jika penginstal bukan ahli HVAC, mereka mungkin mengambil jalan pintas dan membuat kesalahan yang mempersingkat masa pakai unit. Jadi, pastikan kita juga meneliti reputasi penginstal.
Baca Juga : SUPER MULTI HOT WATER – AC YANG DAPAT MENGHASILKAN AIR PANAS
3. Jadwal maintenance
Hal lain yang bisa jadi pertimbangan adalah pemeliharaan unit. Maintenance yang teratur akan memperpanjang usia pemakaian unit. Jika kita menyadari tidak terlalu rutin dengan urusan pemeliharaan ini, mungkin ada baiknya untuk menyiapkan penggantian peralatan.
Namun, jika sistem telah diservis secara teratur, sistem mungkin akan lebih panjang umurnya. Jadi, rutin di servis yaa..
4. Jenis perbaikan
Jika AC kita kondisinya buruk, tidak masuk akal untuk melakukan perbaikan yang sangat mahal.
Kalau hanya memperbaiki masalah kelistrikan kecil sih oke. Tapi hal lain jika kompresornya yang tidak berfungsi. Kalau sistem yang kita punya usianya lebih lama, perbaikan kompresor bisa jadi perbaikan non-starter. Selain kompresor yang rusak menjadi perbaikan yang paling mahal, kompresor yang udah usang sering kali menandakan masalah lain.
Biasanya, kebocoran zat pendingin terkait dengan kompresor yang tidak berfungsi dan begitu satu kebocoran ditemukan, bukan hal yang aneh jika kebocoran lain ditemukan di sekitar sudutnya.
Tapi jika sistemnya diinstal sebelum tahun 2010, sistem tersebut mungkin menggunakan Freon (juga dikenal sebagai refrigeran R22), yang akan dihapus secara bertahap oleh EPA. Ini merupakan faktor yang sangat penting dalam perbaikan atau keputusan penggantian.
5. Kondisi pengoperasian dan lokasi sistem
Saat sedang megevaluasi berapa lama AC harus bertahan, jangan mengabaikan pentingnya lokasi pengoperasian. Sistem atap dan permukaan jalan yang terpapar cuaca buruk, puing-puing, kotoran, dan jelaga. Unit luar ruangan lebih mungkin tersumbat sehingga unit tersebut bekerja lebih keras untuk mencapai tingkat suhu yang ditetapkan.
Ketika suatu sistem terus menerus bekerja berlebihan, hal itu meningkatkan keausan pada bagian-bagiannya, yang pada akhirnya menyebabkan lebih banyak kerusakan dan memperpendek umur system unitnya.
6. Penentuan ukuran sistem
Yang satu ini baiknya dimuali dari pertanyaan “apakah AC di rumah atau di kantor tidak mencapai tingkat kenyamanan yang dapat diterima atau penurunan konsistensi operasional? Jika iya, hal itu bisa menjadi tanda bahwa kita mungkin membutuhkan sistem baru, terutama jika sistemnya semakin meningkat selama bertahun-tahun.
Jika konfigurasi atau hunian gedung berubah, hal itu bisa berdampak pada berapa lama AC akan bertahan. Karena bisa saja sistem HVAC nya mungkin tidak lagi memadai untuk ruang yang diaplikasikan HVAC.
Jika sistemnya terlalu besar, maka akan mendinginkan suhunya dengan cepat. Tapi tidak berjalan cukup lama untuk menghilangkan kelembapan dari udara. Kemudian bisa saja membuat kita merasa sejuk, tetapi lengket.
Untuk mengimbanginya, banyak orang akan menurunkan termostat agar AC bekerja lebih lama. Hal ini menyebabkan banyak kerusakan pada sistem dan dapat menyebabkan masalah kelembaban dan bau serta mendorong tumbuhnya jamur dan lumut.
Jika sistemnya terlalu kecil atau tidak dirancang dengan baik untuk tata letak ruang, sistem harus terus berjalan mencoba mencapai suhu yang ditetapkan. Cuma mau ngingetin nih, peningkatan operasi membuat bagian-bagian dan seluruh system jadi lebih cepat aus.
7. Efisiensi energi
Ngga ada yang suka sih mengeluarkan banyak uang untuk sistem baru. Tapi kita tidak boleh mengabaikan faktor efisiensi saat memikirkan berapa lama AC harus bertahan.
Jika system yang dimiliki lebih tua, tentu tidak seefisien sistem pendingin udara yang saat ini. Saat mencari tahu apakah akan memperbaiki atau mengganti AC lama, satu hal yang perlu diingat, efisiensi sama dengan penghematan tagihan listrik. Dalam banyak kasus, penghematan yang dicapai pada listrik menutupi biaya di awal dari sistem baru dalam waktu yang singkat.
Jadi, berapa lama sebenarnya AC bisa bertahan?
Saat mengeksplorasi berapa lama AC harus bertahan dan apakah akan bertahan 15 hingga 20 tahun seperti yang diharapkan, keputusan akhir akan bertumpu pada budget yang kita punya. Saat mempertimbangkan biaya perbaikan dengan biaya penggantian dan mengevaluasi faktor-faktor yang disebutkan di tadi, aturan praktis yang disebutkan sebelumnya dapat sangat membantu.
Oke, selesai sudah pembahasan mengenai usia penggunaan AC. Semoga dengan ngga bermasalahnya AC, dapat membantu kita lebih khusysuk dalam beribadah di bulan Ramadan ini. Selamat berpuasa..
KONSULTASIKAN PROJEK & KEBUTUHAN ANDA KEPADA KAMI
Dengan pengalaman selama 15 tahun, kami dipercaya menyelesaikan berbagai projek tata udara dalam hal Instalasi (Heating, Ventilating, & Air Conditioning) & Pengadaan
Diantara nya : Rumah Sakit, Apartemen, Industri, Pemerintahan, Rumah Ibadah, Perumahan.
Isi form di bawah ini untuk mendapatkan pelayanan terbaik dari kami