Kontraktor HVAC – Sistem VAV atau volume udara variabel memang dirancang agar dapat memenuhi beban pemanasan pada sebuah bangun yang memiliki airan udara suplai yang rendah yang ditetapkan dengan nilai rasio penurunan suhu minimum. Biasanya hanya memiliki antara 30% dari kapasitas yang dimiliki oleh aliran udara secara penuh. Apabila aliran udara di perkecil maka tak akan mencukupi untuk memenuhi beban dari pemanasan pada zona, sehingga sistem diharuskan untuk meningkatkan suhu suplai air panas koil terlebih dahulu agar dapat meningkatkan suhu hingga mencapat suhu yang maksimal pada loop.
Apabila suhu pada loop air panas dinaikkan, maka tak akan cukup untuk memenuhi beban pada bangunan yang dilayaninya, karena unit AHU secara perlahan akan menaikkan total aliran udara suplai. Hal tersebut disebabkan oleh sebagian besar waktu bangunan tak terpapar oleh beban pendinginan atau pemanasan yang maksimal dan aliran udara aktual dengan melalui unit AHU yang hampir terjadi selalu kurang dari nilai aliran udara maksimal berdasarkan ukurannya.
Tidak sama seperti dengan sistem VAV, AHU dalam sistem CAV terus melakukan pemasokan jumlah aliran udara yang sama terlebih dari beban pendinginan atau pemanasan yang aktual.
Baca juga : Perbedaan antara AHU, MAU dan PAU Pada Sistem HVAC Untuk Ruang Bersih
Berikut ini merupakan contoh, bagaimana perubahan aliran udara dapat mempengaruhi suhu udara campuran pada unit Air Handling Unit:
- Aliran Udara Luar berkisar 2.000 cfm.
- AHU VAV dan CAV memiliki ukuran yang sesuai dengan total aliran udara suplai sekitar 10.000 ft 3 /min (cfm)
- Suhu Udara Zona 70º F (21.1º C)
- Rasio Turndown Minimum untuk unit VAV berkisar 3.000 cfm.
- Suhu Udara Pasokan antara 55º F (12.8º C)
- Suhu Udara Luar Ruangan mencapai 20º F (- 6.7º C)
Contohnya saja untuk beban pemanasan pada sebuah bangunan sedemikian rupa agar unit penanganan udara pada sistem volume udara variabel mampu memasok antara 4.000 cfm. Pada saat aliran udara pasokan memiliki total sebanyak 4.000 cfm, 2.000 cfm udara balik pada suhu rata-rata mencapai 70 derajat F yang akan tercampur dengan 2.000 cfm udara dari luar dengan suhu mencapai 20 derajat F, hal tersebut akan mampu menghasilkan suhu udara campuran yang mencapai 45 derajat F.
Untuk waktu yang sama pula sistem CAV mampu mencampur sebanyak 8.000 cfm udara balik pada suhu sekitar 70 derajat F dengan total 2.000 cfm udara luar dengan suhu antara 20 derajat F yang dapat menghasilkan suhu udara campuran yang mencapai total 60 derajat F.
Dikarenakan titik setel suhu udara suplai telah ditetapkan antara 55 derajat F, kemudian kumparan pemanas pada AHU untuk sistem VAV harus mampu menambahkan panas pada aliran udara agar dapat memenuhi titik setel suhu yang mencapai 55 derajat F. Disatu sisi, kumparan pemanas pada sistem CAV tak membutuhkan pemanas tambahan dikarenakan suhu udara campuran akan berubah menjadi 60 derajat F atau hanya 5 derajat F yang mana hal tersebut merupakan nilai yang tinggi dari titik setel yang sesungguhnya.
Dengan seiring berjalannya waktu, AHU pada sistem VAV akan berkurang pasokan udara total dikarenakan suhu yang di naikkan pada loop air panas sehingga dapat memenuhi beban untuk pemanasan pada zona gedung yang akan dipanaskan. Oleh karena itu, jumlah aliran udara balik pada 70 derajat F akan jadi menurun dengan suhu udara campuran yang akan menjadi semakin rendah, sehingga koil pemanas pada AHU dapat digunakan menjadi lebih sering agar dapat mempertahankan suhu udara pasokan yang mencapai 55 derajat F.
Konsultasikan kebutuhan sistem unit penanganan udara pada tim ahli Kontraktor HVAC profesional untuk mendapatkan AC Daikin yang tepat dan berkualitas berdasarkan kebutuhan pada bangunan anda. Jangan ragu untuk Menghubungi kami! Dapatkan layanan unggulan dari tim ahli berpengalaman yang siap membantu menjaga sistem pendingin tetap optimal.