Peran Sistem AHU di Era Pandemi

Sistem tata udara Industrial adalah sistem yang mengendalikan pengaturan suhu, kelembaban nisbi,arah pergerakan udara atau mutu udara termasuk pengendalian partikel dan pembuangan kontaminan seperti (vapors dan fumes).

Disebut sistem atau AHU (Air Handling Unit) atau HVAC (Heating, Ventilating and Air Conditioning) memegang peran penting dalam industri farmasi. Hal ini karena:

  1. Untuk memberi perlindungan produk
  2. Memastikan produk obat yang bermutu 
  3. Memberikan lingkungan kerja yang nyaman
  4. Memberikan perlindungan dimana terdapat bahan berbahaya melalui sistem pembuangan udara yang efektif.

AHU (Air Handling Unit) merupakan cerminan penerapan CROB yang merupakan sarana penunjang kritis yang membedakan industri farmasi dan industri lainnya.

Sistem tata udara disebut sistem karena AHU terdiri dari beberapa mesin/alat yang masing-masing memiliki fungsi yang berbeda. Yang dapat membentuk suatu sistem tata udara yang dapat mengontrol suhu,kelembaban,tekanan udara,tingkat kebersihan,pola aliran udara serta jumlah pergantian udara.

Sistem tata udara terdiri dari :

 

  1. Cooling coil atau evaporator 
  2. Static Pressure Fan atau Blower 
  3. Filter
  4. Ducting 
  5. Dumper 

 

Desain Sistem Tata Udara adalah untuk menyediakan sistem CPOB untuk memenuhi kebutuhan perlindungan produk dan proses sejalan dengan persyaratan GEP (Good Engineering Practices), seperti keandalan, perawatan,keberlanjutan,fleksibilitas,dan keamanan.

Untuk Desain Sistem Tata Udara memengaruhi tata letak ruang berkaitan dengan hal seperti posisi ruang penyangga udara(airlock) dan pintu. Tata letak ruang memberikan efek kaskade perbedaan tekanan udara ruangan dan pengendalian kontaminasi silang. Pencegahan nya yaitu suatu pertimbangan desain yang esensial dari sistem tata udara.

Ada 3 kategori dasar untuk Sistem Tata Udara 

  • Sistem udara segar 100%/full fresh air 

Sistem ini akan menyuplai udara luar yang sudah di olah hingga memenuhi persyaratan kondisi ruang, kemudian di ekstrak dan di buang ke atmosfer. Sistem ini digunakan pada fasilitas sistem menangani produk/pelarut beracun untuk mencegah udara tercemar disirkulasikan kembali.

  • Sistem Resirkulasi 

Resirkulasi adalah risiko kontaminasi atau kontaminasi silang(termasuk uap dan bahan mudah menguap). Kemungkinan penggunaan ini dapat diterima, bergantung pada jenis kontaminan udara pada sistem udara balik. Hal ini dapat diterima filter HEPA untuk menghilangkan kontaminan sehingga mencegah kontaminan silang.

  • Sistem ekstraksi/exhaust

Sistem ekstrasi merupakan debu atau cemaran udara yang bila dimungkinkan dihilangkan dari sumbernya. Titik tempat ekstrasi hendaklah sedekat mungkin dengan sumber keluarnya debu. Dapat digunakan seperti ventilasi setempat atau tudung penangkap debu yang sesuai. Contoh aplikasi sistem adalah Area : Ruangan, Glove boxes,atau lemari yang dilengkapi tudung buangan.

 

Komponen Tata Udara Industri(AHU/HVAC)

Salah satu faktor yang menentukan kualitas produk adalah kondisi lingkungan tempat dimana produk tersebut dibuat/diproduksi. Kondisi lingkungan kritis terhadap kualitas produk adalah 

  • Cahaya,
  • Suhu,
  • Kelembaban relatif (RH),
  • Kontaminasi Mikroba, dan 
  • Kontaminasi partikel

Sebagai upaya untuk mengendalikan kondisi lingkungan tersebut, maka setiap industri farmasi diwajibkan untuk memiliki Sistem Tata Udara (Air Handling System/AHS). Sistem tata udara yang digunakan tergantung pada jenis produk yang dibuat dan tingkat kelas ruang yang digunakan, misal ruang produksi sterile, beta-laktam, non sterile, sefalosporine dan lain-lain.

Sesuai dengan fungsinya, AHU merupakan seperangkat alat yang dapat mengontol suhu, kelembaban, tekanan udara, tingkat kebersihan (jumlah partikel/mikroba), pola aliran udara, jumlah pergantian udara dan sebagainya, di ruang produksi sesuai persyaratan ruangan yang telah ditentukan.

Pada dasarnya AHU terdiri dari :

  1. Cooling coil (evaporator) berfungsi untuk mengatur suhu (temperature/t) dan kelembaban relatif udara yang akan didistribusikan ke ruangan produksi. Hal ini dimaksudkan agar dapat dihasilkan output udara, sesuai dengan spesifikasi ruangan yang ditetapkan. Proses ini juga menyebabkan kalor yang beradadalam uap air yang terdapat di dalam udara ikut berpindah ke kisi evaporator.
  2. Static Pressure Fan (blower). Blower adalah bagian AHU yang berfungsi untuk menggerakkan udara di sepanjang sistem distribusi udara yang terhubung dengannya. Blower yang digunakan berupa blower radial yang memiliki kisi-kisi penggerak udara yang terhubung dengan motor penggerak blower.
  3. Filter. Merupakan bagian AHU yang berfungsi untuk mengendalikan dan mengontrol jumlah partikel dan mikroorganisme(partikel asing) yang masuk ke dalam ruang produksi. Filter, biasanya ditempatkan dalam rumah filter(filter house) yang di desain sedemikian rupa.
  4. Ducting. Merupakan bagian AHU yang berfungsi sebagai saluran tertutup tempat mengalirnya udara. Secara umum, ducting adalah sebuah sebuah saluran udara tertutup yang menghubungkan blower dengan ruangan produksi.
  5. Dumper, bagian dari ducting AHU berfungsi untuk mengatur jumlah (debit) udara yang dipindahkan ke dalam ruangan produksi.

Rancangan Instalasi Tata Udara Industrial (HVAC/AHU)

  • Desain Casing AHU dan metrial yang digunakan 
  • Filtrasi Primer untuk penyaringan udara
  • Pemilihan Fan dan Motor sebaiknya dikontrol dengan Inverter untuk memudahkan dalam pengontrolan udara 
  • Lokasi peralatan
  • Jika peralatann akan di pasang pada atap atau permukaan tanah yang berdekatan, perawatan harus dilakukan untuk area inlet udara berventilasi luar (air fresh) 

 

Jenis Sistem Tata Udara

  1. Jenis Ekspansi Langsung  (Direct Expansion) sistem yang menggunakan jenis ekspansi atau kompresi uap refrigeran untuk mendinginkan ruangan. Secara udara di dalam ruangan akan mengalami proses pendinginan secara langsung pada koil evaporator.
  2. Sistem tata udara sentral  yang digunakan pada penelitian ini adalah sistem chiller dengan debit konstan dan berubah. Chiller sebagai mesin refrigerasi menghasilkan air sejuk yang akan didistribusikan menuju unit pengolah udara dengan menggunakan pompa.

 

Beban Pendinginan 

  1. Metoda perhitungan beban pendinginan pada penelitian menggunakan metoda CLTD (Cooling Load Temperature Diffence) yang merupakan metoda perhitungan beban pendinginan yang mengacu pada ASHRAE (American Society of Heating Refrigerating and Air-Conditioning Engineers).
  1. Beban Eksternal 

Beban yang berasal dari luar ruangan yaitu :

  • Beban pendinginan akibat radiasi matahari 
  • Beban pendinginan akibat konduksi selubung bangunan
  • Beban pendinginan akibat pertukaran udara 

 

  1. Beban Internal yaitu :
  • Beban pendinginan akibat lampu
  • Beban pendinginan akibat penghuni
  • Beban pendinginan akibat peralatan listrik

Baca Juga Artikel Kami yang lain >>>> https://kontraktorhvac.com/bim-revit-hvac