6 Strategi Desain HVAC Untuk Kantor - Selain deal dengan project dari public figure, hal yang menyenangkan lainnya adalah mendesain project tersebut di kantor di ruangan terbuka. Yup, beberapa tahun terakhir, banyak ruang kantor yang mengalami perubahan. Kantor kekinian lah kalo anak milenial bilangnya. 

Perubahan ini ada seiring dengan kebutuhan zaman, sih, dimana usia produktif saat ini didominasi oleh anak milenial. Nah anak milenial ini sukanya ya ruangan terbuka. Lebih nyaman aja gitu dengan suasananya.

Ngga kaya kantor-kantor dulu yang ruangannya mencakup lingkaran kantor pribadi di sekeliling ruang, terus dengan space seperti kotak-kotak yang menempati pusatnya. Sekarang sih yang jadi favoritnya tanpa sekat.

Bukan tanpa ruangan, kantor yang tapa sekat gini, selain ingin memanjakan karyawannya, juga ingin ruang yang memanfaatkan cahaya alami. Seperti salah satu ruang di kantor Kontraktor HVAC berikut ini

Baca Juga : Peranan Green building Dalam Pembangunan

Bilik/sekatnya diganti dengan ruang kerja yang dirancang untuk jenis aktivitas tertentu, seperti meja café ini untuk konsentrasi yang tenang dan bisa juga untuk kolaborasi. Lalu, seperti biasa, adakah semua perubahan ini berhubungan dengan desain sistem HVAC? Yuk kita bahas.

Secara umum, Kontraktor HVAC ngga bisa menekankan pentingnya desain sistem HVAC di awal tahap perencanaan proyek renovasi atau pembangunan. Namun berikut ini adalah strategi penting yang harus dipertimbangkan sejak dini, supaya kedepannya ngga menghabiskan biaya untuk perbaikan dan yang lainnya.

Jadi, mari kita simak strategi desain sistem HVAC atau Strategi Desain HVAC Untuk Kantor Kekinian untuk kenyamanan yang lebih baik di ruang kantor terbuka..

1. Desain ruang untuk mengurangi beban pendinginan HVAC demi efisiensi energi

Strategi Desain HVAC Untuk Kantor yang pertama Sistem HVAC mengkonsumsi lebih banyak energi ketimbang bagian lain dari ruang kantor. Oleh karenanya, saat akan merenovasi atau membangun ruang terbuka baru, ada baiknya merancang ruang untuk mengurangi beban HVAC dan menghemat biaya energi. 

Ngga ada salahnya memasang dinding, lantai, dan jendela berinsulasi yang lebih baik, tetapi berikut ini adalah beberapa ide tambahan yang bisa dipertimbangkan.

Menambahkan lebih banyak cahaya matahari adalah pertimbangan desain yang bagus untuk kesehatan dan kesejahteraan di tempat kerja. Namun, untuk menghindari peningkatan sinar matahari dan peningkatan beban pendinginan, pertimbangkan untuk menggunakan kaca low-e berwarna.

Ide hemat energi lainnya adalah sistem pencahayaan yang meredup atau mati ketika ada cukup cahaya matahari untuk bekerja di ruangan. Strategi ini dikombinasikan dengan jenis pencahayaan yang lebih dingin menghasilkan lebih sedikit limbah panas dan mengurangi beban pendinginan pada sistem HVAC.

2. Pastikan sistem HVAC dalam hitungan yang benar

Menghitung beban untuk desain sistem HVAC harus mempertimbangkan semua fitur desain efisiensi energi untuk menghindari pemasangan sistem HVAC yang terlalu besar.

Memasang peralatan AC yang terlalu besar untuk memenuhi kebutuhan ruang akan menghasilkan kondisi kenyamanan yang tidak memadai. Dan yang terjadi adalah sistem terus hidup dan mati, dan tidak pernah berjalan cukup lama untuk menghilangkan kelembapan. Ruangan menjadi lembab dan penuh dengan bintik-bintik panas dan dingin.

Untuk menghitung kebutuhan beban dengan benar dalam merencanakan desain sistem HVAC, penting untuk mempertimbangkan lebih dari sekadar ukuran persegi.

Alat simulasi komputer diperlukan untuk memperhitungkan bahan bangunan yang digunakan, siang hari, desain pencahayaan, dan pola aktivitas ruang yang memengaruhi beban pemanasan dan pendinginan. Itulah mengapa penting untuk tim desain berkonsultasi dengan ahli HVAC di awal proses desain.

3. Buat zona

Untuk efisiensi energi yang lebih baik serta kenyamanan, desain sistem HVAC harus mencakup beberapa zona yang dikontrol secara independen di dalam ruang. Ini karena area yang berbeda memiliki persyaratan yang berbeda untuk tetap nyaman secara konsisten, meskipun di ruangan terbuka.

Contohnya gini, ruang perimeter lebih dipengaruhi oleh cuaca daripada area interior dan harus dikontrol secara terpisah. Beberapa ruang memiliki kebutuhan khusus untuk kontrol suhu dan kelembaban, seperti ruang komputer dari zona nyaman, dan ini harus dikontrol secara tersendiri.

Area di mana banyak orang berkumpul, seperti ruang meeting, akan membutuhkan lebih banyak pendinginan saat digunakan, dan lebih sedikit saat tidak ditempati.

Hmm Kontraktor paham sih, secara teori ini gampang, tapi engga dengan prakteknya. Makanya penting  untuk ngelibatin tim desain sistem HVAC dalam perencanaan.

4. Manfaatkan sensor

Teknologi sensor untuk bangunan kekinian telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Dua jenis sensor yang berguna untuk menghemat energi dengan mengintegrasikan dengan desain sistem HVAC adalah :

• Sensor Cahaya

Seperti disebutkan sebelumnya, sensor cahaya dapat merasakan jumlah cahaya matahari yang tersedia di ruang, dan menyesuaikan pencahayaan sesuai kebutuhan. Sensor ini dapat diikat ke dalam desain sistem HVAC untuk menyesuaikan pemanasan dan pendinginan yang sesuai juga.

• Sensor Penurunan

Sensor ini sebagai pelacak berapa banyak orang yang menggunakan ruang pada waktu tertentu, dan dapat mengirim pesan ke kontrol HVAC. Misalnya, ketika sensor mendeteksi bahwa ruang rapat besar sedang digunakan, pendinginan dapat ditingkatkan untuk mengakomodasi peningkatan beban di area tersebut.

5. Pertimbangkan distribusi udara di bawah lantai

Secara tradisional, ruang kantor telah didinginkan dengan distribusi udara di atas kepala. Namun, desain sistem HVAC ini bisa kurang efektif (dan kurang hemat energi) untuk diaplikasikan di ruang kantor kekinian terbuka dengan langit-langit tinggi.

Sebaliknya, banyak ruang kantor dengan denah terbuka menggunakan sistem distribusi udara di bawah lantai. Sistem ini menggunakan diffuser yang dipasang di bawah lantai yang ditinggikan untuk mengalirkan udara berkondisi ke berbagai area di dalam ruangan.

Sistem kemudian mengambil keuntungan dari stratifikasi yang memindahkan udara hangat ke langit-langit untuk digantikan oleh udara terkondisi yang lebih dingin di kaki pekerja. Udara di bawah lantai sangat bagus untuk memberikan tingkat kenyamanan yang konsisten serta menjaga kualitas udara dalam ruangan.

6. Maksimalkan ventilasi untuk kualitas udara

Dalam hal desain sistem HVAC yang tepat untuk ruang kantor modern, ini bukan hanya tentang kenyamanan termal. Sama pentingnya untuk mengontrol kelembaban, menghilangkan bau, dan menghilangkan kontaminan seperti debu, karbon dioksida dan bahkan bakteri dan virus yang dapat menyebarkan penyakit.

Mempertahankan tingkat kualitas udara dalam ruangan yang tepat penting untuk kesejahteraan dan produktivitas tenaga kerja.

Itulah peran "V" dalam HVAC: ventilasi. Desain sistem HVAC harus menyediakan asupan dan distribusi udara luar yang memadai di dalam ruangan, serta distribusi udara AC yang terkontrol dengan baik.

Ini adalah hal lain di mana ahli profesional desain HVAC membuat perbedaan antara mendapatkan segalanya dengan benar sebelum membangun, dan punya masalah mahal untuk diperbaiki di kemudian hari.

Yes, Kontraktor HVAC lega karena sudah membagikan 6 strategi penting ini. Kami berharap ulasan ini berkontribusi untuk kenyamanan para milenial dalam bekerja.