sick building syndrome - Masih dalam masa pandemic, lebaran tahun ini tim Kontraktor HVAC isi dengan saling menyapa kerabat secara virtual. Meski dirayakan dengan cara yang beda, makna dari lebaran tetap bisa dirasakan dan disampaikan. Mega, salah satu tim Kontraktor HVAC juga merayakan lebaran dengan cara yang beda itu.
Kepada kami, Mega bercerita bahwa ia tetap berlebaran meski secara virtual. Kerabatnya bahkan bercerita banyak hal kepada Mega tentang kondisinya saat ini. Salah satunya adalah temannya yang ngga lagi mengalami sick building syndrome.
Ngebahas sick building syndrome, ini juga yang sering Kontraktor HVAC terima saat ada client yang konsultasi. Mereka ingin gedungnya ngga bikin para penghuninya ngalamin sick building . Yang kaya gini emang bener dikonsultasiin ke kita. Karena pada dasarnya, sick building ada hubungannya dengan HVAC. Lalu, apa sebenarnya penyebab sick building itu? Dan bagaimana mencegahnya?
Sick building memang bisa menjadi situasi yang mengkhawatirkan. Apalagi jika kita bertanggung jawab atas fasilitas gedung tersebut. Tapi kita ngga perlu khawatir juga sih. Karena dalam banyak kasus, sick building bisa dicegah. Dengan apa? Yup, Sick Building Syndrome dapat dicegah dengan pemeliharaan preventif pada HVAC.
Gejala Sick Building Syndrome
Sampe ulasan ini dibuat, kami masih bingung sih, Sick Building Syndrome apakah istilah untuk bangunan yang sakit atau orang yang menempatinya yang sakit? Tapi yang jelas, baik penghuni maupun gedung itu snediri mengalami gejala.
Hanya saja gejala penghuninya yang lebih cepat diketahui. Beberapa gejala yang sering dialami penghuninya adalah sakit kepala, iritasi mata, hidung dan tenggorokan, batuk, kulit kering dan gatal, pusing, mual, kesulitan berkonsentrasi, kelelahan dan sensitivitas terhadap bau.
Pada saat yang sama, beberapa gejala pada bangunan saat sick building yang perlu diperhatikan adalah bau apek, bau dari bahan kimia atau sumber luar seperti asap knalpot, masalah kelembaban seperti ubin langit-langit basah, dinding atau lantai, udara pengap dan kelembapan berlebih, variasi suhu, dengan beberapa area terlalu panas dan yang lainnya terlalu dingin
Hubungan Antara Sick Building dan Pemeliharaan Preventif AC
Istilah “Sick Building Syndrome” biasanya digunakan untuk menggambarkan di mana banyak penghuni gedung mengeluh tentang berbagai kondisi kesehatan yang tidak terkait dengan penyakit tertentu.
Penyebabnya tampak misterius pada awalnya, tetapi saat ini para ahli memahami bahwa penyebab yang mendasari gejala ini sering kali bermuara pada kualitas udara dalam ruangan yang buruk.
Menurut OSHA, salah satu penyebab paling umum dari masalah kualitas udara dalam ruangan adalah perawatan sistem HVAC yang buruk. Itulah mengapa pemeliharaan preventif HVAC dapat menjadi langkah penting untuk meningkatkan kualitas udara dan masalah kesehatan masyarakat.
5 Penyebab Utama Sick Building & Cara Mencegahnya
Berikut adalah penyebab paling umum dari Sick Building Syndrome dan bagaimana pemeliharaan preventif AC dapat memulihkan serta mencegah masalah ini.
1. Kelembaban berlebih
Udara lembab adalah masalah yang harus dihindari dengan segala cara. Kelembaban yang tidak terkontrol di tempat kerja dapat membuat kondisi untuk banyak masalah kualitas udara, termasuk pertumbuhan mikroorganisme penyebab penyakit seperti yang ada di poin 2, dan akumulasi kontaminan kimiawi pada poin 3.
Saat sistem HVAC kantor tidak bekerja secara efisien, kita akan sering mengalami masalah kelembapan. Ada banyak masalah keausan yang dapat terjadi yang dapat menurunkan kinerja HVAC dan membuatnya tidak mampu menghilangkan cukup kelembapan dari udara. Pemeliharaan preventif AC membantu mengendalikan kelembapan dengan menjaga sistem bekerja secara efektif.
Baca Juga: Mengapa Rumah Butuh Kelembaban? Ini 5 Alasannya
2. Bakteri dan jamur
Seperti yang telah disebutkan, penyebaran bakteri, virus, jamur dan spora lumut melalui AC dan sistem ventilasi adalah penyebab umum Sick Building . Terutama di lingkungan dengan kelembaban tinggi, kontaminan ini dapat terakumulasi di dalam peralatan AC dan di ducting serta diedarkan ke seluruh tempat kerja.
Saat berinvestasi dalam pemeliharaan preventif HVAC, sistem akan diperiksa, dibersihkan, dan disetel secara menyeluruh untuk menghilangkan kontaminan serta meningkatkan aliran udara untuk mencegah terulangnya kembali.
3. Bahan Kimia dan VOC
Penyebab umum gejala kesehatan lainnya adalah tingginya tingkat bahan kimia berbahaya dan VOC, termasuk produk pembersih, ozon seperti yang dihasilkan dari mesin fotokopi dan formaldehida yang dilepaskan dari bahan bangunan dalam ruangan. Kelembaban yang tinggi dapat meningkatkan kadar kontaminan ini di udara.
Meningkatkan aliran udara dengan pemeliharaan preventif VHAC dapat membantu mengurangi penumpukan zat ini di udara dengan mengeluarkannya dari gedung dengan benar.
Baca Juga : Ingin Mengurangi Polusi Udara Dalam Ruangan Dengan Teknologi HVAC? Ini 7 Caranya
4. Polusi dari luar
Masalah yang satu ini umum ada di lingkungan kota, di mana tingkat ozon, knalpot kendaraan dan tingkat polusi udara luar ruangan tinggi. Jika sistem HVAC tidak dirancang dengan benar, polusi dari luar dapat tertarik ke dalam ruangan. Misalnya, intake udara dapat berlokasi di dekat ventilasi pembuangan industri, atau dekat dengan lalu lintas kendaraan.
Dalam kasus ini, pemeriksaan sistem HVAC nya harus dilakukan selama kunjungan pemeliharaan preventif HVAC. Terutama jika mengalami masalah kualitas udara, teknisi dapat memeriksa apakah perubahan desain sistem dapat mempengaruhi kualitas udara di tempat kita kerja atau tidak.
5. Ventilasi yang buruk
Hampir semua penyebab sick building terkait dengan ventilasi yang buruk. Itulah yang memungkinkan tingkat kontaminan menumpuk hingga menimbulkan gejala. Dalam kebanyakan kasus, sistem ventilasi yang dirancang dan dipelihara dengan baik dapat menghilangkan kelembapan, bakteri, VOC, dan sumber lain dengan kualitas udara dalam ruangan yang buruk.
Ada sejumlah penyebab ventilasi yang tidak memadai, termasuk desain sistem yang buruk, lokasi intake dan ventilasi (seperti yang disebutkan di atas), saluran yang tersumbat, filter udara kotor, dan pemeliharaan sistem yang terbengkalai. Itulah mengapa pemeliharaan preventif AC sangat penting.
Baca Juga : Ventilasi : Pengertian & Manfaatnya Di HVAC System
Meski tidak berinteraksi secara langsung, kami turut senang mendengar kabar bahwa rekanan tim kami tidak lagi mengalami Sick Building Syndrome. Ini menunjukkan adanya peningkatan list gedung yang memerhatikan kenyamanan penghuninya. Semoga ulasan ini juga bisa memberi banyak kontribusi.
KONSULTASIKAN PROJEK ANDA KEPADA KAMI
Dengan pengalaman selama 15 tahun, kami dipercaya menyelesaikan berbagai projek tata udara dalam hal Instalasi (Heating, Ventilating, & Air Conditioning) & Pengadaan
Diantara nya : Rumah Sakit, Apartemen, Industri, Pemerintahan, Rumah Ibadah, Perumahan.
Isi form di bawah ini untuk mendapatkan pelayanan terbaik dari kami